Apa Itu Kanker Rectal dan Bagaimana Pencegahannya
Kanker rectal atau kanker kolorektal yang terjadi di usus besar di Indonesia masih menduduki lima besar penyebab kematian terbanyak. Hal ini terjadi karena banyak kasus yang datang dengan keadaan sudah stadium lanjut.
Dokter Putu Niken Ayu Amrita Sp.PD. KHOM dari Adi Husada Cancer Center (AHCC) menjelaskan bahwa kanker rectal bisa dicegah dengan beberapa cara.
"Untuk pencegahan kanker ini, bisa dilakukan dengan banyak melakukan aktivitas fisik, mempertahankan berat badan normal, tidak merokok dan tidak minum alkohol," ujar dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hemotologi onkologi medik ini.
Selain beberapa cara di atas, pencegahan kanker rectal juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan melalui screening secara teratur.
Kapan seseorang harus melakukan screening?
Dokter Putu Niken Ayu Amrita menjelaskan, seseorang dapat melakukan screening bila mengalami gejala. Gejala kanker rectal tergantung dari ukuran dan lokasi tumbuhnya kanker.
Adapun gejala yang bisa timbul antara lain, diare atau kontispasi, buang air besar yang terasa tidak tuntas, darah pada tinja, mual, muntah, perut terasa nyeri kram atau kembung, tubuh mudah lelah dan berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
"Bila muncul gejala ini segera lakukan pemeriksaan. Pada tahap kanker rectal gejala sering tidak terasa, pemeriksaan rutin akan membantu screening awal," jelasnya dalam webinar yang diselenggarakan AHCC, pada Sabtu, 20 Maret 2021.
Pemeriksaan melalui screening ini sangat dianjurkan, khususnya bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker rectal, serta orang berusia 50 tahun keatas.
Faktor resiko kanker rectal
Selain pencegahan kanker rectal, Anda juga harus mengetahui faktor resiko kanker rectal. Adapun faktor resiko kanker ini ialah riwayat polip atau tumor jinak kolon, riwayat penyakit usus, riwayat keluarga, berat bedan berlebih atau obesitas, merokok, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dan sering mengkonsumsi makanan olahan atau daging merah.
Untuk itu, pencegahan penting dilakukan pada kasus kanker rectal ini.