Pencarian Korban Tenggelam Sungai Banyak Mojokerto Dihentikan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menghentikan pencarian korban tenggelam di Sungai Banyak, Dusun Watu Tumang, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, setelah melakukan pencarian bersama tim gabungan selama tujuh hari belum juga berhasil menemukan korban.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu 10 Februari 2024, pukul 12.30 WIB, menimpa pasangan suami istri warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Ari Budi Yuwono, 52 tahun dan Ririn Martiningsih, 52 tahun.
Ririn ditemukan sekitar 4 jam setelah kejadian, di Sungai Desa Kutoporong Kecamatan Bangsal. BPBD Kabupaten Mojokerto menerjunkan tim SAR gabungn yang melibatkan sejumlah relawan untuk mencari korban Ari.
Pencarian diperluas hingga ke Sungai Tlocor Desa Tlocor Kecamatan Jabon, Sidoarjo. "Tim SAR gabungan melakukan penyisiran laka air di Sungai Tlocor sampai dengan muara sungai. Pencarian hari ke 7 korban laka air berhenti dan OPSAR dinyatakan selesai. Korban Laka Air belum ditemukan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 16 Februari 2024.
Kronologi kecelakaan air tersebut bermula ketika keduanya sedang bermain air bersama keempat ponakannya, siang hari sekitar pukul 12.30 WIB. Lokasi aliran sungai tersebut berjarak sekitar 20 meter dari rumah singgah pasutri yang ada di Dusun Watu Tumang.
Kemudian terjadi hujan deras sehingga debit air tiba-tiba naik. Seluruhnya lantas bergegas untuk naik. Keempat keponakan pasutri tersebut naik terlebih dulu dan berhasil menyelamatkan diri. Namun, nahas bagi Ari dan Ririn. Keduanya gagal menyelamatkan diri, tenggelam terseret derasnya arus.
Sementara sebagai bentuk penghormatan untuk almarhum Ari, Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro bersama jajaran dan keluarga korban melakukan salat ghaib, doa bersama dan tabur bunga di Dermaga Taman Bahari Tlocor.
Ali Kuncoro menuturkan sejak diterimanya kabar duka tersebut koordinasi masif dengan stakeholder terkait telah dilakukan.
"Sampai hari ini kita masih ikhtiar untuk mencari tapi sesuai dengan SOP ini sudah 7 hari dan kita mohon maaf, kita sudah melakukan upaya yang terbaik, dan mungkin ini jalan terbaik," tuturnya.
Dalam kesempatan ini Mas Pj sapaan Ali Kuncoro kembali menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya orang tua dari Dito dan Rara.
"Saya meyakini bahwa almarhum dan almarhumah meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Saya menyaksikan saat takziyah di rumah duka betapa banyak yang datang memberikan doa," kata Ali.
Kepada keluarga korban Mas Pj juga berpesan agar tetap bersabar, kuat, dan terus lanjutkan perjuangan orang tua.
"Jangan pernah patah arang karena setiap orang itu punya perjalanan hidup masing-masing. Yakinlah ini memang sesuatu yang menjadi takdir Ilahi dan ini pasti akan ada manfaatnya ke depan bagi Mbak Rara dan Mas Dito," pesannya.
Meskipun pencarian telah dinyatakan berakhir setelah tujuh hari pencarian sesuai SOP, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida Soesetyo Djati menyampaikan pencarian masih dapat dilakukan lagi apabila ada laporan terkait keberadaan korban.
"Setelah 7 hari apabila belum diketemukan maka pencarian diberhentikan terlebih dahulu. tapi tetap kita monitor pergerakan yang ada di lapangan, kita juga sudah komunikasi dengan teman-teman relawan, pemangku wilayah baik dari kecamatan, Koramil maupun Polsek yang dilalui sungai ini. Apabila ada informasi langsung kita lakukan upaya OPS SAR lagi," pungkasnya.