Pencarian Korban Longsor di Nganjuk Dibantu Anjing Pelacak
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, tengah memantau perkembangan pencarian korban hilang akibat peristiwa longsor, di Selopuro, Ngetos, Nganjuk, yang terjadi Minggu, 14 Februari 2021.
Khofifah mengatakan, Polres Kabupaten Nganjuk, telah menyiapkan beberapa anjing pelacak. Hal tersebut guna mempermudah proses mencari korban yang masih belum ditemukan.
“Tadi saya tanya ke Pak Kapolres, katanya sudah dipersiapkan anjing pelacak, untuk melakukan pencarian bagi mereka yang sudah terlaporkan dan belum ditemukan,” kata Khofifah, Senin, 15 Februari 2021.
Penggunaan anjing pelacak tersebut, kata Khofifah, untuk membantu proses identifikasi korban yang kemungkinan masih tertimbun longsor. Sebab, nantinya gundukan tanah itu akan dikeruk oleh ekskavator.
“Karena pada lahan ini, sama seperti lahan tanah longsor di tempat yang lain. Itu memang perlu kehati-hatian dari ekskavator ini. 14 hari yang dikaksud Pak Bupati (Nganjuk) adalah masa tanggap darurat,” jelasnya.
Khofifah berharap supaya para warga yang masih hilang agar segera ditemukan. Dirinya juga menyampaikan turut berduka atas keluarga yang ditinggalkan oleh korban.
“Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam pada warga dari longsor ini, Jadi yg sekarang dirwat di rumah sakit mudah-mudahan segera sembuh. Bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” ucapnya.
Diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Khofifah melakukan rapat koordinasi dengan muspimda Kabupaten Nganjuk, tim pencarian korban dan stakeholder yang terlibat di Posko Tanggap Darurat Tanah Longsor di Kecamatan Ngetos.
Dalam rapat koordinasi, dilaporkan warga yang mengungsi berjumlah 141 jiwa. Saat ini warga mengungsi di Gedung SDN Ngetos I dan III.
Advertisement