Baru Temukan 29 Penumpang, Pencarian Korban Sriwijaya Diteruskan
Atas pertimbangan kemanusiaan proses pencarian penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 akan diperpanjang.
Kepala Basarnas Laksana Madya Bagur Puruhito, mengatakan diperpanjangnya waktu pencarian karena baru 29 dari 62 penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang jasadnya teridentivaksi.
"Dengan dasar kemanisiaan pencariannya kita perpanjang lagi," kata Bagus di Dermaga IJCT2 Tanjung Priok Jakarta, 19 Januari 2021. Kalau berpatokan pada UU, batas waktu pencarian maksimum 7 hari.
Sampai hari ke 10 sejak jatuhnyanya pesawat Sriwijaya di Perairan Kepulauan Seribu, Basarnas berhasil mengevakuasi 310 kantong jenazah dan 149 kantong berisi barang barang milik korban.
Sementara penumpang yang bisa dikenali baru 29 orang. Sebanyak 25 di antaranya sudah menerima santunan dari Jasa Raharja masing masing sebesar Rp50 juta.
Deputi Operasional Basarnas Brigjen TNI Rasman, terpisah menjelaskan, bahwa
Kapal KN Wishnu yang ikut dalam misi pencarian Sriwijaya Air SJ182, dinihari tadi benturan dengan kapal lain. Akibat benturan itu, bagian badan Kapal Wisnu sobek.
"Ini benturan. Kalau tabrakan itu bisa menyebabkan tenggelam. Ini benturan dan ada sobek memang di bagian KN Wishnu, tapi sobeknya saya belum bisa memastikan karena belum ada laporan. Yang jelas sobeknya itu di atas 3 meter dari permukaan air, artinya kapal itu tidak mengganggu operasional, tetap bisa operasional. Kecuali kalau udah sangat dekat dengan air," ujar Brigjen TNI (Mar) Rasman, kepada wartawan, Selasa 19 Januari 2021.
Rasman menduga benturan itu terjadi akibat gelombang tinggi. Pihaknya masih melakukan investigasi penyebab benturan dan dengan kapal apa yang menyebabkan bagian KN Wishnu sobek.
"Saya mau investigasi dulu jam berapa, dengan siapa dan kapal apa," jelasnya.
Rasman memaparkan, KN Wishnu sendiri dikerahkan untuk tempat peristirahatan para penyelam. Dia mengatakan meski ada sobek, KN Wishnu akan tetap beroperasi di tengah pencarian Sriwijaya Air.
"Itu kapal untuk menampung tempat istirahat, selama 8 hari ini baru 1 kali sandar. Karena memang dia untuk menampung penyelam, semacam hotelnya. Jadi bukan yang wara wiri untuk membawa barang bukti. Nggak sandar, dia tetap di lapangan," ujarnya.
Advertisement