Pencarian ABK KM Liberty, SAR Libatkan Kapal TNI AL
Basarnas melakukan koordinasi seluruh pihak dalam proses pencarian 9 anak buah kapal (ABK) kapal kargo KM Liberty 01.
Selain itu, Basarnas juga memanfaatkan teknologi broadcasting sehingga bisa melibatkan kapal-kapal lain yang melintas di sekitar lokasi kejadian untuk ikut dalam proses pencarian 9 ABK ini.
Kepala Kantor SAR Denpasar, Gede Darmada mengatakan, dalam proses pencarian 9 ABK ini, SAR juga meminta penguatan dari TNI AL.
Pihaknya berkoordinasi dengan Komandan Lanal Denpasar. Dia meminta jika ada KRI yang berada di sekitar lokasi kejadian diminta untuk membantu proses pencarian.
“Kami juga meminta penguatan dengan Danlanal sekiranya ada KRI yang ada di sekitar sana mohon dibantu untuk sama-sama melakukan searching,” katanya.
Selain itu, Kantor SAR Denpasar juga membangun komunikasi juga dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan utara Bali. Komunikasi dilakukan melalui sistem yang dikembangkan Basarnas Command Center.
“Kita melakukan broadcast secara elektronik di mana broadcast itu bisa di-blast pada seluruh kapal untuk membantu memonitor pencarian dan sekiranya ada temuan untuk bisa mengembangkan dan sama-sama melakukan pencarian,” katanya.
Dia menambahkan, lokasi tenggelamnya KM Liberty 01 ini merupakan jalur ini pelayaran yang ramai. Dari segi fisher finder monitoring marine traffic di sekitar lokasi tersebut masih terlihat banyak kapal yang melintas.
“Melalui itu kita broadcast sehingga kapal-kapal yang lewat ikut memonitor sambil membantu melakukan pencarian juga,” ujarnya.
Mengenai posko pencarian 9 ABK KM Liberty ini, menurutnya, untuk saat ini masih dikendalikan dari Kantor SAR Denpasar. Karena ini merupakan proses pencarian yang dilakukan di perairan.
“Posko SAR kita fokuskan dengan kapal, dikendalikan dari kantor,” tegasnya.
Seperti diketahui, KM Liberty 01 berangkat dari Surabaya pada Jumat dini hari. Sehari kemudian, Sabtu, 23 Oktober 2021 sekitar pukul 22.07 WIB malam kapal ini diterjang badai di perairan utara Bali. Kapal yang sedianya akan menuju Pelabuhan Benete, Nusa Tenggara Barat ini akhirnya tenggelam.
Enam ABK termasuk di dalamnya Nahkoda Kapal berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki liferaft. Dua hari setelah kejadian, tepatnya Senin, 25 Oktober 2021 enam orang yang menumpang liferaft ini berhasil diselamatkan Kapal LCT Dipasena yang kebetulan melintas di tempat itu.
Sementara, 9 ABK lainnya hingga saat ini belum diketahui kabarnya. Informasi dari Nahkoda Kapal, saat kejadian 9 ABK itu berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan pelampung ataupun life jacket.