Pencarian 10 ABK KM Linggar Petak 89 yang Hilang Belum Ditemukan
Pencarian 10 ABK KM Linggar Petak 89 di perairan Samudera Hindia masih belum membuahkan hasil. Proses pencarian ini terkendala dengan cuaca yang tidak mendukung. Selain alun gelombang yang tinggi kecepatan angin juga sangat cepat.
Proses pencarian melibatkan Basarnas Bali, Polair Mabes Polri, Dit Polair Polda Bali, Potensi SAR Radio 115, STOP Benoa, BTS Benoa, KM Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara 25.
Keterangan Kapten KN SAR Arjuna, Arif Yulianto, cuaca di perairan Samudera Hindia tidak bersahabat. Ketinggian alun di perairan mencapai 4 meter. Kondisi alam ini membuat proses pencarian tidak bisa berjalan maksimal. Sehingga proses pencarian ABK KM Linggar Petak 89 masih belum berhasil.
"Alun gelombang 2,5 sampai 4 meter, angin 20 knot dan visibility 15 km,” jelasnya.
Selama pencarian, lanjutnya tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan ABK kapal pencari ikan tersebut. KN SAR Arjuna juga kesulitan menjangkau posisi KM Bahari Nusantara yang membawa empat ABK yang ditemuka selamat dan satu korban meninggal.
“Tadi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda, tidak ada juga kapal yang melintas," jelasnya.
Kepala Kantor Basarnas Bali menyatakan, operasi SAR pencarian ABK KM Linggar Petak 89 hari kedua ini menerjunkan KN Arjuna dengan person on board (POB) sebanyak 37 orang. Kapal lepas sandar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, menuju area pencarian sekitar pukul 06.30 WITA.
Dia menjelaskan, hasil koordinasi dengan Agen kapal PT. Sumber Mina Samudera, korban selamat dan meninggal dunia berada di KM Bahari Nusantara. Dia menyebut, pihak perusahaan sudah memerintahkan KM Bahari Nusantara untuk kembali ke Benoa.
“Tetapi karena kondisi perairan, hal tersebut masih diupayakan," jelas Gede Darmada.
Hasil komunikasi dengan pihak agen kapal, sekitar pukul 16.36 WITA posisi KM Bahari Nusantara berada sebelah barat laut lokasi kecelakaan dengan jarak kurang lebih 12 Nm tepatnya pada koordinat 9° 8.704'S - 114° 58.700'T. Sementara KM Bahari Nusantara 25 berada posisi berbeda yakni di sebelah utara lokasi kejadian dengan jarak kurang lebih 21 Nm atau koordinat 8° 59.195'S - 115° 5.566'T.
“KN SAR Arjuna kembali sandar di Pelabuhan Benoa pada pukul 12.45 WITA. Rencananya operasi SAR akan kembali dilanjutkan besok,” katanya.
Sebelumnya, KM Linggar Petak 89 tenggelam di perairan Samudera Hindia sekitar pukul 13.00 WITA, Selasa, 28 Februari 2023. Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Benoa, Bali. Namun nahas, ketika berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T tiba-tiba datang ombak menerjang. Sekitar pukul 13.30 WITA, KM Bahari Nusantara 25 menemukan 5 orang ABK KM Linggar Petak 89.
Dari lima ABK yang ditemukan, empat diantaranya selamat dan satu orang meninggal dunia. Nahkoda Kapal KM Linggar Petak 89 yang ditemukan selamat memastikan kapal yang diawakinya sudah tenggelam. Setelah kapal tenggelam, para ABK berpegangan pada bola-bola pelampung.
Advertisement