Pencangkokan Kornea Semakin Berkembang, Ini Teknik Terbarunya
Teknik operasi pencangkokan kornea mengalami perkembangan. Jika dulu menggunakan teknik Penetrating Keratoplasty, yaitu mengganti seluruh lapisan kornea mata. Lalu berkembang lagi teknik bernama Lamellar Keratoplasty. Teknik ini hanya mengganti lapisan kornea mata yang rusak saja bukan seluruhnya.
Sekarang teknik Lamellar Keratoplasty, menurut dr. Dini Dharmawidiarini,Sp.M (K) spesialis lasik, katarak dan bedah kornea dari Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) Surabaya, pun juga ikut berkembang.
"Teknik Lamellar Keratoplasty saat ini berkembang lebih banyak lagi. Yang terbaru, teknik Femtosecond Laser Keratoplasty yang mengganti bagian kornea lebih tipis lagi," jelasnya.
Dokter dengan sub spesialis bedah kornea menjelaskan, teknik Femtosecond Laser Keratoplasty juga menggunakan alat yang bernama Femtosecond laser. Dengan teknik ini dapat menyesuaikan donor kornea agar lebih presisi antara donor dan pasiennya.
"Kalau dulu memotong donor dengan pisau microkeratom hanya bisa dengan ukuran yang bulan seperti 10,25 atau sebagiannya. Dengan alat dan teknik Femtosecond Laser Keratoplasty bisa memotong donor dengan ukuran lebih presisi misal 10,25 atau 11,40 semuanya bisa diatur dengan alat dan teknik ini," jelas Dini.
Jadi, lanjut Dini, donor yang akan dilakukan pada pasien bisa benar-benar presisi dan nyaman bagi mata pasien tersebut.
Semakin berkembangnya teknik pencangkokan ini, Dini mengungkapkan, tentu mempunyai kesulitan tersendiri. Tapi ia juga berharap dengan semakin berkembangnya teknik semakin baik pula hasil yang didapatkan oleh pasien.
"RSMU sudah memiliki alat Femtosecond Laser ini. Pasien pertama dengan menggunakan teknik ini akan dilakukan awal tahun depan (2020) di RSMU," imbuh dia.
Dini mengungkapkan, sebenarnya kasus pencangkokan kornea sangat banyak. Tapi tidak banyak yang bisa dikerjakan karena keterbatasan donor.
"Untuk itu penggalakan pentingnya donor mata juga menjadi konsen saat ini. Sebab dengan teknik yang berkembang dibutuhkan juga donor yang banyak, agar lebih banyak lagi orang dengan keterbatasan indra penglihatan bisa ditolong," pungkasnya.
Advertisement