Pencak Dor Dankor Brimob Polri, Ajang Cari Bakat Road to UFC
Ribuan Santri Pondok Pesantren Lirboyo memadati Gelanggang Olahraga Jayabaya Kota Kediri Jumat 02 Mei 2023. Mereka hadir untuk menyaksikan gelaran pembukaan perebutan sabuk juara Pencak Dor Profesional Indonesia Dankor Brimob Polri.
Prosesi pembukaan gelaran perebutan sabuk juara pencak dor dibuka secara langsung oleh Komjen Pol Drs Anang Refandoko M.I.Kom selaku Dankor Brimob Polri.
Turut hadir kyai sepuh pengasuh ponpes Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus beserta petinggi Polda Jatim dan Kapolres jajaran eks Karesidenan Kediri.
Dalam keteranganya kepada sejumlah wartawan Komjen Pol Drs Anang Refandoko M.I.Kom, menjelaskan jika Kediri adalah kota santri yang mencetak generasi muda bertakwa dan memiliki jiwa Pancasila.
"Kita tahu semua dulu Gus Maksum adalah tokoh yang luar biasa. Tokoh yang mempunyai kemampuan dan dedikasi luar biasa, membuat suatu kegiatan untuk menampung kemampuan para santri dibidang pencak silat, dengan aplikasi yang kita lihat sore hari ini yaitu pencak dor, " terangnya.
Kekayaan Olahraga Budaya Bangsa
Ia menilai pencak dor merupakan salah satu kekayaan olaraga budaya bangsa Indonesia, bukan hanya milik warga Kediri saja tetapi juga milik semua masyarakat dari Sabang sampai Merauke.
"Namun demikian Gus Maksum menciptakan hal yang baru lagi yaitu pencak dor. Satria betul, di atas dia lawan di bawah dia kawan, inilah yang kemudian menjadi budaya yang luar biasa," pungkasnya
Dirinya berharap dengan adanya Piala Pencak Dor Dankor Brimob maka budaya satria, budaya mencintai bangsanya yang berjiwa Pancasila dapat ditularkan kepada seluruh santri dan pemuda Indonesia.
"Di tanah Kediri inilah kita gaungkan jiwa atau pun semangat Pancasila yaitu gotong royong," tukasnya.
Ketua Panitia Hadi Santoso menjelaskan, perebutan sabuk juara pencak dor ini bertujuan untuk menjaring bakat sekaligus mencari prestasi. Tentu tidak hanya sekedar menjadi ajang silahturahmi.
"Kita membangun ini untuk Road to UFC atau Road One Champions. Harapan kami atlet atlet yang berprestasi di daerah ini bisa kita menej dengan baik, bisa kita kirim ke luar negeri . Harapan kami ini adalah ajang untuk membuktikan sang juara mengurangi tawuran, untuk mengurangi keributan antar-perguruan, " tuturnya.
" Hari ini hanya ada dua peserta, besok ada 75 peserta. Diantarnya 5 partai utama, 20 partai perbaikan peringkat serta 10 prtai debutan yang akan kami gelar dan pencak dor kultur. Peserta pencak dor kultur ini yang bagus akan kita bawah ke jenjang profesional. Dari profesional kitab bawah yang lebih tinggi Road to UFC, Road ro One Champions atau pertandingan bergengsi di luar negri sana, " bebernya.