Penataan Masjid Baiturrahman Semarang Pertimbangkan Kesejarahan
Masjid Raya Baiturrahman Semarang akan kembali ditata dan direhabilitasi. Penataan dan rehabilitasi masjid yang berada di kawasan Simpanglima Semarang tersebut tetap akan memperhatikan nilai herritage dan lanskap Simpanglima.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menerima perwakilan Kementerian PUPR dan Ketua MUI dalam rangka pemaparan penataan dan penyusunan DED rehabilitasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang di Gedung A Lantai 2, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat.
"Satu, heritage sehingga harus kita pegang betul. Kedua, kita juga harus menjaga lanskap sekitar Simpanglima. Maka kita ingin buka lebih hijau, lebih terbuka, lebih welcome, lebih friendly sehingga nantinya itu bisa menjadi ikon sekitar Simpanglima," katanya.
Rehabilitasi masjid meliputi bagian interior dan ekterior. Bagian interior tidak akan mengalami banyak perubahan karena itu yang merupakan cagar budaya. Tapi untuk menghilangkan kesan gelap, bagian dalam masjid akan ditambah pencahayaan yang menyorot ke arah plafon berwarna coklat. Bagian dinding juga akan ada sedikit perbaikan dengan mempertahankan herritage-nya.
Sementara untuk bagian eksterior akan ada penambahan plasa yang menggunakan rumput asli bukan sintetis. Plasa itu berada di pintu masuk area masjid dan ditujukan untuk mendukung Lanskap Simpanglima. Lalu ada penggantian pagar besi dengan pagar bunga. Begitu juga dengan menara masjid yang akan diperbaiki total tanpa mengubah struktur asli.
Bangunan penunjang lima sampai enam lantai akan ditambahkan di samping masjid. Bangunan itu akan digunakan sebagai perkantoran termasuk kantor MUI Jawa Tengah dan sekolah. Juga ditambah dua basemen untuk tempat parkir.
"Memang kita harus menambah penataan gedung pendukung yang ada di belakangnya sehingga parkirnya bisa kita tata, perkantorannya bisa terkonsolidasi, dan masjidnya bisa bagus," ungkap Ganjar.
Rencananya, penataan dan rehabilitasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang itu akan dimulai awal tahun 2021. Ganjar menyebut saat ini masih dalam tahap pematangan dan penyelesaian Detail Engineering Design (DED).
"Alhamdulillah masjid sudah didesain dan kami sudah bicara dengan Pak Basuki (Menteri PUPR). Mudah-mudahan awal tahun depan sudah bisa dimulai. Kalau itu bisa dilakukan secara simultan mudah-mudahan dua tahun. Ini baru menyelesaikan DED-nya," kata Ganjar.
Penataan dan rehabilitasi Masjid Baiturrahman Semarang akan memakai anggaran dan dikerjakan langsung di bawah Kementerian PUPR. Meski demikian Ganjar menambahkan jika saja nanti diperlukan ada anggaran tambahan maka pihaknya siap untuk arisan.
"Kita menyampaikan terima kasih kepada Menteri PUPR yang beberapa waktu lalu menghubungi saya, ingin memperbaiki Masjid Raya Baiturrahman. Ternyata mimpi kita dulu (rehabilitasi masjid tahun 2018) tidak semudah yang kita bayangkan. Kalau perlu kita ajak semua untuk arisan," ungkapnya.