BPBD Jatim Siapkan Rp 3 Miliar untuk Bantu Atasi Kekeringan
Memasuki musim kemarau sejumlah daerah di Jawa Timur mulai dilanda kekeringan. Berdasarkan pemetaan wilayah yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, ada sekitar lebih dari 10 daerah di Jawa Timur yang berpotensi terjadinya kekeringan.
Tiga diantaranya sudah terjadi dan kini sedang dalam penanganan pihak pemerintah daerah beserta BPBD setempat. Tiga daerah yang dimaksud mengalami kekeringan diantaranya Ponorogo, Trenggalek, dan Tulungagung.
Erwin Indra Wijaya Sekretaris BPBD Provinsi Jawa Timur menyebut, pada saat memasuki musim kemarau seperti sekarang yang harus diwaspadai oleh pemerintah daerah adalah musibah kekeringan. Maka dari itu, pemerintah daerah diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk pasokan penyediaan air bersih.
"Ketersediaan air bersih, harus dilihat daerah-daerah mana yang punya potensi adanya kekeringan. Kalau perlu dipersiapkan droping air bersih di daerah-daerah yang mengalami kekeringan itu," kata Erwin Indra Wijaya, Kamis 17 September 2020, ditemui usai kunjungan lapangan desa tanggap bencana di Kelurahan Betet Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Erwin Indra menambahkan, jika terjadi kekeringan di wilayahnya baik kota maupun kabupaten bisa langsung berkordonasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk bersama menganggulangi persoalan tersebut.
"Jika kabupaten atau kota di Jawa Timur ini, memerlukan sinergi pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap untuk berkordinasi melakukan penanganan," kata Erwin.
Di samping itu, diharapkan peran serta dari masyarakat untuk segera melapor kepada pemerintah daerah jika ditemukan daerah atau wilayah yang mengalami kekeringan, agar secepatnya dilakukan penanganan.
Pihak BPBD Provinsi Jawa Timur sendiri sudah mengalokasikan anggaran untuk penanganan musibah kekeringan sebesar kurang lebih Rp3 miliar. Jika Pemda Kota atau pun Kabupaten anggaranya terbatas, bisa mengajukan bantuan droping air bersih ke Provinsi Jawa Timur.
Dana sekitar Rp2-3 milar dianggarkan setiap tahun diambilkan dari anggaran BPBD Provinsi Jawa Timur. "Sebenarnya tiap daerah punya masing masing anggaran sendiri, bantuan yang diberikan tergantung kasusnya, " paparnya.
Sementara itu, sekedar diketahui jika Kota Kediri kembali merebut perhatian Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, salah satu kelurahan, yaitu Kelurahan Betet berhasil lolos Lomba Desa Tangguh Bencana (Destana) Kategori Utama, bersaing dengan tiga kabupaten kota lainnya.
“Alhamdulillah Kota Kediri berhasil lolos 4 besar lomba Destana Kategori utama, yang mana ini merupakan kategori tertinggi dibandingkan dua di bawahnya, yaitu pratama dan madya,” kata Adi Sutrisno, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri.