Penanggulangan Bencana untuk Disabilitas, Jangan Jadi Wacana Saja
Koordinator DPIT (Disability Perspective & Interaction Training) Jawa Timur Adi Gunawan mengatakan, pihaknya bangga dapat dilibatkan dalam inisiasi Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
"Jadi ini keterlibatan kita yang pertama untuk pembentukan layanan ini. Program penanggulangan bencana yang akan dipegang langsung oleh BPBD itu melibatkan disabilitas, mulai dari yang paling awal. Istilahnya, kami yang membangun fondasinya," ujarnya, Selasa 2 April 2024.
Adi mengatakan, masyarakat dan pemerintah sudah menerapkan prinsip penanggulangan bencana bagi penyandang disabilitas. Namun prinsip-prinsip hanya diterapkan parsial.
"Selama ini memang untuk wawasan memang masih kurang. Adapun pelibatan-pelibatan kami penyandang disabilitas itu bersifat parsial, tapi bukan berarti itu tidak dikatakan tidak baik, tapi kurang menyeluruh," jelasnya.
Adi, yang juga menyandang disabilitas netra sejak lahir ini, berharap pembentukan unit layanan tersebut hanya menggunakan perspektif orang-orang normal, namun juga memahami perspektif dari penyandang disabilitas juga.
"Saat badan atau ada yang mengadakan kegiatan-kegiatan, disabilitas tidak didasari oleh perspektif yang benar tentang disabilitas, sudut pandang yang benar, etika atau cara berinteraksinya yang berdasarkan HAM dapat dikatan kurang maksimal," terangnya.
Oleh sebab itu, Adi meminta kepada dinas-dinas terkait untuk mengajak semua penyandang disabilitas, baik mereka penyandang disabilitas fisik, intelektual, sensorik, maupun mental.
"Saat ingin lebih maksimal lagi harus menyentuh semua ragam disabilitas. Jangan hanya menyasar satu atau dua disabilitas saja. Tetapi harus menyeluruh dan inklusif," terangnya.
Adi juga menaruh harapan lebih kepada BPBD serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur, agar unit layanan yang dikukuhkan pada bulan Mei mendatang ini dapat berjalan secara komprehensif.
"Harus berkelanjutan dan harapannya ini menjadi unit layanan disabilitas yang memang terbentuk dan akan berproses panjang tentunya. Ini awal yang baik, saat negara melibatkan partisipasi kami yang memahami perspektif disabilitas, dalam menanggulangi bencana," pungkasnya.