Penanganan PMK di Jatim Mirip Penanganan Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) sudah menyusun langkah-langkah penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten/kota. Penanganan wabah PMK di Jatim akan disamakan dengan penanganan Covid-19.
"Kira-kira penanganannya mirip dengan pandemi Covid-19," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin 30 Mei 2022.
Khofifah mencontohkan jika ditemukan gejala PMK pada hewan ternak seperti tidak nafsu makan, air liur berlebihan terdapat demam hingga mencapai suhu 41 derajat celcius.
"Setelah itu bisa diambil spesimennya kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium. Jika satu terkonfirmasi maka satu kandang itu harus di-treatment sama," katanya.
Jika dalam satu kandang ditemukan sapi terinfeksi PMK, maka treatment yang dilakukan adalah pemberian vitamin hingga pemisahan kandang bagi yang sudah terinfeksi wabah tersebut.
"Rata-rata selama 14 hari mendapatkan treatment itu kondisinya sudah membaik. Mulai dari penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik hingga analgesik," ujarnya.
Agenda vaksinasi terhadap hewan ternak juga bakal segera dilakukan. Vaksin ini berfungsi untuk meningkatkan kekebalan ternak terhadap serangan virus.
"Untuk vaksinasi dari pihak yang akan memproduksi vaksin PMK kemungkinan pada Agustus 2022, nanti," katanya.
Advertisement