Penanganan Banjir Cepu Dimulai
Pemkab Blora mulai melaksanakan kegiatan penanganan banjir di Cepu. Setelah beberapa waktu lalu melalui proses lelang.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora, telah melaksanakan sosialisasi telah dilakukan pada Kamis, 27 Juli 2023 lalu. Dihadiri masyarakat sepanjang aliran sungai di wilayah Kelurahan Balun dan Kelurahan Cepu.
Menyusul, warga sekitar bantaran sungai, bakal terkena dampak dari pekerjaan normalisasi.
Kasi Pembangunan Kecamatan Cepu, Slamet, menyatakan bahwa upaya penanganan banjir di Cepu telah selesai lelang dan selanjutnya segera memulai pekerjaan.
"Untuk mengatasi masalah banjir yang selama ini sering mengganggu warga," kata Slamet.
Slamet meminta masyarakat untuk mendukung upaya ini. Jika terjadi hambatan, bisa berdiskusi secara kekeluargaan.
Dia menjelaskan, pihak PUPR sebenarnya telah melaksanakan kajian penanganan banjir di Cepu ini sejak tahun 2016 lalu. Sekarang ini baru bisa terealisasi.
Harapannya penanganan yang dilakukan, dapat mengurangi dampak banjir yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
"Semoga penanganan ini sukses dan dapat diselesaikan tepat waktu. Terima kasih atas upaya penanganan banjir ini," kata Slamet, Minggu 30 Juli 2023.
Kepala Dinas PUPR Blora, Samgautama Karnajaya, menyampaikan, sebelum melaksanakan lelang pekerjaan, terlebih dahulu meminta persetujuan masyarakat yang berpotensi terdampak.
Hal itu untuk mengantisipasi penolakan dari warga dan bisa menghambat pekerjaan. Karena memang akan mengganggu aktivitas dan berpotensi adanya dampak pekerjaan yang ditimbulkan kerusakan bangunan rumah penduduk.
Ia memohon kerja sama dari masyarakat dan kontraktor, termasuk dalam proses pembangunan embung yang menjadi salah satu langkah untuk mengendalikan banjir.
Sementara itu, anggota DPRD Blora dari Komisi C, menambahkan, awalnya untuk penanganan banjir ini diusulkan Rp6 miliar. Termasuk untuk pembangunan embung.
"Akhirnya hanya bisa disetujui Rp5,5 miliar. Mulai pembangunan embung hingga proses normalisasi aliran air dan pengendali banjir," kata Darwanto.
Dia menegaskan, bahwa proyek ini sangat penting dan dinanti masyarakat. Diharapkan akan selesai sebelum musim hujan tiba. Maka penting juga untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaannya.
"Masih ada beberapa titik lokasi langganan banjir lain yang butuh perhatian. Secara bertahap akan ditangani," kata dia.
Ketua RW 08 Kawasan Tukbuntung Kelurahan Cepu, berharap agar desain proyek diperhatikan dengan baik untuk mencegah dampak yang merugikan warga. Termasu kdampak lingkungan.
Pemerhatian atas pelaksanaan proyek dan kualitas pembangunan menjadi hal yang sangat penting.
Sebelumnya, kata dia, pembangunan taman Tukbuntung menjadi contoh. Di mana kurangnya saluran air telah menyebabkan masalah.
"Masyarakat berharap agar hal serupa tidak terulang dalam proyek penanganan banjir Cepu ini," ujarnya.
Samgautama, menambahkan, proyek penanganan banjir Cepu ini juga untuk menyambut adanya Kawasan Cepu Raya.