Penampilan Baru Jubir Pemerintah untuk Penanganan Corona
Seperti biasanya, juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah corona, Achmad Yurianto, tampil secara virtual dalam konferensi pers yang disiarkan live melalui akun YouTube BNPB.
Berbeda dengan pada jumpa pers pada hari sebelumnya, kini pria yang akrab disapa Yuri itu tampil bermasker.
Ia mengenakan masker berwarna oranye senada dengan masker yang dikenakan seorang pria berkemeja putih yang berdiri di belakang Yuri saat mengumumkan update kasus corona di Tanah Air.
Yuri tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang dominan warna cokelat. Dia berdiri di depan mimbar.
"Minggu, 5 April 2020, data terbaru kasus corona sebanyak 2.273 kasus, berarti ada tambahan 181 kasus positif corona dari data sebelumnya," terang Yuri.
Pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 164 orang. Sedangkan pasien meninggal 198 orang.
"Pasien yang sembuh bertambah 14 orang. Sehingga total pasien yang sembuh saat ini 164 orang," terang Yuri.
Sementara itu, masker yang dikenakan Yuri sesuai dengan pengumuman yang disampaikannya mengenai pentingnya penggunaan masker pada situasi pandemi virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi dari WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia), kita jalankan masker untuk semua," kata Yuri.
Dia juga menyampaikan, masker bedah dan masker N95 hanya untuk tenaga medis. Masyarakat bisa menggunakan masker kain yang bisa dicuci.
"Mulai hari ini, gunakan masker. Masker untuk semua. Masker kain sebaiknya digunakan selama empat jam, setelahnya segera dicuci dengan air sabun dan air bersih," pesan Yuri.
Patuhi Physical Distancing
Yuri mengatakan penambahan kasus positif tersebut menandakan penularan virus masih terjadi. Itu artinya masih banyak orang yang belum disiplin melakukan physical distancing.
"Banyak masyarakat yang belum melaksanakan dengan benar ketentuan physical distancing, menjaga jaga jarak. Karena itu, dari hari ke hari inilah yang menjadi kekhawatiran kita bahwa penularan masih terus terjadi, masih terus berjalan," kata Yuri.
Dia menuturkan tetap tinggal di rumah merupakan pilihan terbaik. Untuk itu, dia berharap agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke mana pun.
"Tetap tinggal di rumah adalah jawaban yang terbaik. Oleh karena itu, kita harapkan tidak melakukan perjalanan ke mana pun. Bukan hanya masalah pulang ke kampung, tetapi juga melakukan perjalanan ke keluarga yang lain ke kota lain itu memiliki risiko yang besar untuk terjadinya penularan," tuturnya.