Pemuteran Bay Festival Angkat Destinasi Terbaik di Bali Utara
Buat kalian yang sedang berada di Pemuteran Bay Festival (PBF) 2018, jangan lupa kunjungi Buleleng. Sebab, kawasan Utara Bali ini tidak kalah eksotis dari sisi Selatan Pulau Dewata. Ada banyak pilihan mulai dari alam hingga budaya yang ditawarkan Kabupaten Buleleng.
PBF 2018 digelar 12-15 Desember 2018. Venuenya berada Desa Pemuteran, Gerokgak, Singaraja, Bali. Kawasan ini terhubung dengan beberapa destinasi terbaik di Bali Utara. Termasuk Buleleng.
Secara geografis, kawasan Buleleng memiliki garis pantai dengan panjang 144 Km. Terbagi dalam 9 kecamatan, 129 desa, dan 19 kelurahan. Buleleng memiliki sekitar 86 destinasi wisata.
“Buleleng juga menawarkan sisi eksotis lainnya. Yang serba indah ini bisa dinikmati dari banyak destinasi di sini. Silahkan eksplore beragam keindahan obyek wisatanya,” ungkap Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Memiliki profil besar, Buleleng secara umum terbagi dalam 4 kawasan pariwisata, dengan ciri khas masing-masing . Wisatawan bisa menikmati Kawasan Pariwisata Kalibukbuk atau Lovina. Zona besar pantai ini meliputi 8 desa, yaitu Pemaron, Tukad Mungga, Anturan, Kalibukbuk, Kaliasem, Temukus, Tigawasa, dan Kayu Putih.
Background pantai hingga dataran tinggi terhampar di Kawasan Pariwisata Batu Ampar. Zona ini terbagi dalam 5 desa, seperti Penyabangan, Banyupoh, Pemuteran, Sumberkima, dan Pejarakan.
Ada juga Kawasan Pariwisata Air Sanih yang terbagi dalam 10 desa. Kawasan ini masuk wilayah Desa Bukti, Pacung, Sembiran, Julan, Bondalem, Tejakula, Les, Penuktukan, Sambirenteng, dan Tembok.
Kawasan pariwisata di Buleleng semakin lengkap dengan daya tarik Wisata Khusus Pancasari. Destinasi ini terbentang di 6 desa, yaitu Pancasari, Munduk, Wanagiri, Gesing, Gogleg, dan Umejero.
Suradnyana menambahkan, 4 kawasan pariwisata ini mudah diakses dari venue utama PBF 2018. Sebab, sarana dan prasarana penunjangnya sangat baik.
“Kawasan pariwisata di Buleleng ini harus menjadi prioritas kunjungan. Karakteristik setiap kawasan ini sellau khas. Dijamin, wisatawan akan banyak mendapatkan experience terbaik di sana. Kawasan ini juga dekat dengan venue PBF. Aksesibilitasnya sangat bagus. Mobilitas wisatawan dijamin nyaman,” lanjut Suradnyana lagi.
Menjadi situs raksasa pariwisata, Buleleng juga menawarkan sisi eksotis lainnya. Wilayah ini tersambung dengan Taman Nasional Bali Barat, Hutan Raya Selat, Monkey Forest Wanagiri, Taman Laut Menjangan, dan Taman Laut Pemuteran.
Kawasan Buleleng juga memiliki beberapa wisata air alternatif, yaitu Danau Bayan dan Danau Tamblingan hingga Air Panas Banyuwedang serta Bannjar.
“Kawasan Buleleng ini sangat kaya dengan potensi alamnya. Bila ingin menikmati keindahan bawah laut maka spotnya ada di Menjangan. Ada beberapa spot menyelam dan snorkling terbaik di sana. Kawasan ini juga ada lumba-lumbanya,” terangnya.
Menguatkan nuansa alamnya, Buleleng menawarkan 24 air terjun dengan berbagai karakteristik. Air terjun ini diantaranya, Campur Rasa, Sekumpul, Bembengan, Fiji, Bukit Lalang, Lemukih, Les, dan Ikut Sampi. Ada juga Air Terjun Carat, Teja, Gitgit, Bertingkat, Colek Pamor, Campuhan, Jembong, Kembar, Kroya, Aling-Aling, Pengumbahan, dan masih banyak lainnya.
“Alam Buleleng memang eksotis. Ini menjadi daya tarik terbaik untuk dikunjungi. Selain itu, Buleleng juga kaya dengan budaya. Kawasan ini banyak memiliki desa wisata yang eksotis. Wisatawan pun bisa melihat dari dekat keseharian masyarakat Bali khususnya Buleleng,” kata Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani.
Mengenal budaya khas Buleleng, para wisatawan bsia berkunjung ke beberapa desa. Ada Desa Anggur Dencarik, Sidatapa, Pedawa, Tigawasa, Cempaga, Banyuseri, Bulian, Sembiran, dan Julah. Bila ingin menikmati sisi eksotis lain, datang saja ke Terasering Umejero dan Kekeran. Alternatif lain, Bendungan Titab dan Renon.
Buleleng juga membagikan inspirasinya melalui destinasi wisata religi. Ada Pura Jaya Prana, Batu Kursi, Pulaki dan Pesanakannya, hingga Brahma Vihara Arama. Wisatawan juga menikmati keindahan Lingkungan Pura Beji, Pura Dalem Sangsit, Pura Maduwe Karang, hingga Pura Puncak Sinunggal.
“Pastikan destinasi-destinasi wisata terbaik di sekitar Buleleng ini tidak terlewatkan. Sebab, ada banyak hal unik dan menarik yang bisa dinikmati wisatawan. Kekuatan destinasi ini menjadi magnet terbaik untuk menarik kunjungan wisatawan,” tutur Giri Adnyani lagi.
Memiliki ragam dan potensi destinasinya, Buleleng menjadi destinasi terbaik pilihan wisatawan. Pada 2017, Buleleng dikunjungi oleh 681.966 wisman. Jumlah ini naik 12,3% dari tahun sebelumnya. Sepanjang 2016, Buleleng hanya dikunjungi oleh 607.665 wisman. Dan, tahun 2018 ini, Buleleng menargetkan angka kunjungan wisman 716.064 atau naik sekitar 5% dari musim 2017.
“Pergerakan wisman di Buleleng positif. Hal ini tidak lepas dari berbagai potensi alam dan budaya yang dimilikinya. Belum lagi, wilayah ini kerap menggelar event seperti PBF 2018. Dengan kemasan terbaik, event ini juga dibanjiri wisatawan. Memiliki atraksi luar biasa, Buleleng juga ditopang aksesibilitas dan amenitas sangat bagus. Enjoy Buleleng,” tutup Menteri Pariwisata AriefYahya. (*)
Advertisement