25 Tahun Menabung, Pemulung Naik Haji di Lamongan
Jika dilayar televisi ada tukang bubur naik haji, di Lamongan ada pemulung naik haji. Ini kisah sukses seorang naik haji.
Dia adalah Salkah. Seorang nenek paruh baya berusia 75 tahun asal Desa Pucuk Lamongan. Nenek dengan tubuh yang sudah agak membungkuk, tetapi tetap mau bekerja keras untuk mengejar mimpi.
Salkah mengaku setiap harinya mencari rezeki dengan mengais sampah. Biasanya Salkah mengais sampah di sekitar pasar Pucuk Lamongan.
Sehari-hari, dia mengumpulkan barang-barang rongsokan seperti kardus, botol plastik bekas, dan lain-lain.
Demi mewujudkan mimpi ke tanah suci, Salkah sangat bersabar menabung sedikit demi sedikit. Dia rela menabung selama 25 tahun lamanya untuk bisa mewujudkan berangkat ke tanah suci.
Hasil dari penjualan barang bekas, seperti kardus, botol bekas tersebut ia kumpulkan. Setiap harinya Salkah mengaku bisa menghasilkan uang 25 ribu hingga 50 ribu rupiah. Dari uang itulah, nenek yang usianya mendekati satu abad tersebut menyisihkan uang untuk ditabung, dan akhirnya bisa daftar haji 10 tahun yang lalu, dan baru sekarang bisa berangkat karena menunggu daftar antrean haji.
“Saya kumpulkan uang selama 25 tahunan. Tapi memang kalau orang punya keinginan dan sabar pasti diparingi jalan," ucapnya.
Salkah tidak bisa menutupi rasa bahagia bercampur haru, saat hendak berangkat ke asrama haji sukolilo untuk transit, sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Juanda Surabaya.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa mas. Dulu setiap ada orang mau berangkat saya nangis. Saya bermimpi bisa pergi haji seperti mereka. Gusti Allah akhirnya yang memanggil," imbuhnya sambil tangis haru.
Walaupun bakal pergi haji sendiri, Salkah tak berkecil hati tanpa ditemani suaminya yang sudah lama meninggal. Ia akan berangkat menunaikan ibadah haji bersama CJH lainnya yang tergabung dalam salah satu KBIH.
Saat jelang pelepasan keberangkat CJH oleh Bupati Lamongan, ia hanya ditemani oleh menantunya saat berkumpul di halaman Pendopo Lokatantra Lamongan.
Kini, Salkah akhirnya bisa mewujudkan impiannya. Dia tercatat sebagai calon jamaah haji Indonesia asal Lamongan dengan kloter penerbangan 78.
Advertisement