Ada Kejanggalan Dibalik Pemulangan Belasan Warga Kedung Turi
Informasi pemulangan belasan warga Kedung Turi, Surabaya yang dinyatakan positif memicu reaksi protes.
Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Tegalsari Surabaya menilai ada kejanggalan dalam proses pemulangan belasan warga usai menjalani isolasi dari Pemkot Surabaya.
"Aneh, kenapa kok datanya berubah. Kasihan warga akhirnya resah," kata Koordinator IPSM Tegalsari Surabaya Maria Rusalin, Rabu 3 Juni 2020.
Ia menambahkan, seharusnya penyampaian hasil swab test bisa disampaikan segera kepada warga. Bukan malah disuruh nunggu dan pulang ke rumah. Padahal, pemulangan itu indikasi hal swab testnya negatif.
"Warga sudah terlanjur senang karena boleh pulang. Kok ini tiba-tiba diralat, ternyata ada yang positif," katanya.
Kekecewaan Maria bertambah ketika pihak Puskesmas Kedungdoro membantah pemulangan warga dari hotel. Justru, Puskesmas Kedungdoro menyayangkan pemulangan warga.
"Saya sudah tanya ke Kepala Puskesmas. Beliau menyayangkan kok dizinkan pulang, padahal hasil swab belum keluar. Siapa yang memerintahkan pihak hotel untuk memulangkan warga dari sana?" kata Maria.
Sementara itu, Ketua RT 04, RW 08 Kedung Turi, Malik mengatakan, pemulangan warga berdasarkan pemberitahuan dari pihak hotel pada Sabtu kemarin.
Ia mengaku, warganya dihubungi secara pribadi satu persatu. Mereka diminta untuk berkemas-kemas, karena akan dipulang ke rumah.
Bahkan menurutnya, proses pemulangan warga dikoordinir secara langsung oleh petugas Badan Penangulangan Bencana (BPB Linmas) Kota Surabaya dengan penyediaan armada dari Satpol PP Surabaya.
"Katanya disuruh kemas-kemas untuk dipulangkan. Warga diangkut pakai truk Satpol PP," katanya.
Kini, keresahan kian berkecamuk di hati Malik dan warga. Sebab lima warga yang dinyatakan positif, dua diantaranya sudah berada di Madura, lantaran orang tua telah meninggal dunia.
"Satu warga sudah dibawa Pak Lurah ke Asrama Haji, tinggal dua yang merupakan suami istri. Katanya masih dicarikan kamar, karena belum ada kabar sampai sekarang," katanya.
Advertisement