Pemudik Libur Nyepi Turun Hingga 60 Persen
Arus mudik liburan Hari Raya Nyepi tahun ini terkena imbas wabah corona. Terjadi penurunan secara signifikan dibanding dengan tahun lalu. Angka penurunannya bahkan di atas 50 persen.
PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang menilai imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tinggal di rumah atau karantina mandiri di tengah pademi corona benar-benar dijalankan.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Fahmi Alweni menyatakan, turunnya arus mudik libur Nyepi tahun ini merupakan dampak dari mewabahnya Covid-19.
"Sebagaimana instruksi pemerintah agar masyarakat lebih baik berdiam diri di rumah daripada melakukan perjalanan yang tidak terlalu dibutuhkan," jelas Fahmi Alweni, Senin, 23 Maret 2020.
Dia menyebut hingga H-2 libur hari Raya Nyepi, kendaraan dari Denpasar, Bali atau dari Pelabuhan Gilimanuk cenderung sepi. Berdasarkan pantauan ASDP, sejak Minggu 22 Maret 2020, kendaraan roda empat maupun roda dua, termasuk penumpang jumlahnya turun drastis.
"Tetapi di tengah wabah corona ini memang seperti inilah yang kita harapkan (jumlah pemudik turun),” imbuh Fahmi Alweni.
Adapun angka penurunan jumlah penumpang selama mudik Nyepi ini menyentuh angka 70 persen. Dengan rincian untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat turun sekitar 60 persen.
Sebaliknya, kendaraan truk pengangkut kebutuhan logistik justru cenderung mengalami kenaikan.
"Tapi ini memang yang kita harapkan. Dengan terjadi penurunan traffic penumpang maupun kendaraan ini kita harapkan agar pencegahan penularan terhadap Covid-19 ini bisa lebih baik lagi," tegas Fahmi Alweni.
Dengan turunnya arus mudik libur Nyepi ini bisa dipastikan arus balik menuju Bali setelah libur Nyepi nanti juga sepi.
Untuk jumlah kapal yang dioperasikan selama libur Nyepi ini masih tetap sama dengan hari biasanya, yakni 32 kapal. Dia tidak mengetahui apakah akan ada kebijakan pengurangan kapal akibat penurunan penumpang ini.
"Traffict-nya semakin menurun tergantung kebijakan dari BPTD untuk mengurangi kapal," katanya.
Meski sepi, namun protokol pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilakukan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Semua penumpang yang akan naik atau turun diharuskan mencuci tangan dengan disinfektan dan diperiksa suhu tubuhnya.
Jika dibandingkan musim mudik dan balik libur Nyepi tahun-tahun sebelumnya, kondisi di Pelabuhan Gilimanuk maupun Ketapang penuh sesak dengan kendaraan pemudik. Mereka rata-rata merupakan warga Pulau Jawa yang merantau atau bekerja di Bali.
Advertisement