Pemuda Lintas Agama Doa Bersama untuk Bersahabat dengan Corona
Sejumlah pemuda dari lintas agama menggelar doa bersama di Situs Ndalem Pojok Pertama Soekarno di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Kamis 5 Agustus 2021. Doa bersama ini digelar karena keprihatinan bersama dampak yang diakibatkan virus Corona yang menghantam hampir di semua sektor. Baik sosial, ekonomi, politik, ketahanan nasional, pendidikan bahkan sampai kepada mental masyarakat.
Doa bersama ini digelar dengan konsep yang unik.Uniknya doa-doa yang akan dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan keyakinan masing-masing ini, bukan hanya seperti doa pada umumnya. Panitia telah merancang selain doa-doa berupa ucapan lesan ada juga, mantra, pusaka, sesaji, aji-aji, ramuan, tembang. Bahkan ada doa dalam bentuk lagu, syair, puisi, tari-tarian, rajah, benda-benda dan lain-lain.
"Kita ingin membantu pemerintah untuk bersama-sama menyelamatkan masyarakat kecil dari dampak Corona. Kita prihatin orang kecil sulit mencari nafkah. Kalau pemerintah terus-menerus mensuplai apa ya mampu? kasihan pemerintah," kata Ari Hakim Ketua Panitia usai mengadakan rapat kecil di Situs Ndalem Pojok Kamis 29 Juli 2021 malam
Ari menjelaskan alasan kenapa doa ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah pemuda lintas agama, karena Indonesia ini adalah bangsa yang percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Tuhan Yang Maha Kuasa itu Maha Berkat Maha Rahmat. Atas dasar kunci dan rahasia di dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 inilah kami merasa kita perlu 'melibatkan' dalam urusan Corona ini. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan keyakinan masing-masing kita bersama-sama memohon agara masyarakat terbebas dari dampak Corona," kata Ketua Panitia Doa Bersama ini.
Panitia memandang bangsa Indonesia harus berdamai dengan alam, berdamai dengan semua mahluk Tuhan. Termasuk kalau perlu ya 'berdamai' dengan Corona demikian pesan para pemuka agama kepada kami. Jadi biarlah ada Corona asal tidak berdampak kan tidak ada masalah. Seperti virus influenza awal munculnya kan mengerikan lama kelamaan berdamai dengan badan jika flu tidak lagi menakutkan," tambah Kushartono Ketua Situs Ndalem Pojok tim penggagas doa bersama ini.
"Doa ini hakikatnya adalah permohonan hamba yang lemah kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Nah, permohonan yang berada di dalam jiwa ini kan bisa dilambangkan dengan macam-macam cara dan juga bisa menggunakan macam-macam sarana. Inilah kearifan bangsa Indonesia. Jadi kita juga ingin mengangkat kembali budaya luhur bangsa," aku Kushartono.
"Mohon doa restu semoga doa bersama dampak Corona ini sukses dan bermanfaat. Kita bangga bangsa kita Indonesia mempunyai tinggalan leluhur bermacam-macam cara banyak cara menghadapi pagebkuk Corona. Baik secara dhohir maupun batin, tetap menjaga warisan leluhur dan taat protokol kesehatan yang diancurkan pemerintah," ujar Kus.
"Jika kita harus mengikuti kemajuan zaman tapi juga harus tetap berpegang teguh pada budaya luhur bangsa," pungkasnya.
Advertisement