Pemuda Lamongan Lompat dari Kapal di Tanjung Perak Surabaya, Belum Ditemukan
Warga Kecamatan Ngimbang, Lamongan kembali berduka. Dua hari berturutan, dua warganya tewas karena menceburkan diri di perairan berbahaya.
Kali ini, korbannya, STP, 22 tahun, warga Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang. Ia diketahui sengaja mencebur ke perairan laut sekitar pelabuhan ICT Tanjung Perak, Surabaya, Minggu 5 Mei 2024.
Sehari sebelumnya, MSP, 21, warga Desa Jejel, Kecamatan Ngimbang melompat dari Jembatan Laren, Desa/Kecamatan Laren. Karyawan minimarket di Desa Pangkatrejo, Kecamatan Maduran, desa perbatasan dengan Desa Laren yang dipisahkan Jembatan Laren tersebut ditemukan tewas pada malam harinya.
Informasi diperoleh Ngopibareng.id soal kasus STP menyebutkan, kejadiannya berawal sekitar pukul sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu korban yang ABK Segara Anak tersebut bermain sepakbola bersama teman-temannya di dek kapal belakang palka 2.
Saat itu bola jatuh ke laut dan spontan korban meloncat ke laut untuk mengambil bola tersebut. Begitu meloncat, tubuh korban sudah tidak terlihat karena digulung ombak.
"Informasi yang diterima keluarganya seperti itu. Keluarganya juga mendapatkan surat pemberitahuan entah dari mana, pastinya tertulis kantor pencarian dan pertolongan Surabaya serta dari nahkoda kapal," tutur salah seorang kerabat korban, saat dihubungi Ngopibareng.id.
Sontak, kabar ini mengejutkan keluarganya. Secepatnya beberapa anggotanya langsung menuju Tanjung Perak, Surabaya. Sedang keluarga yang di rumah langsung menggelar doa bersama.
"Saat ini masih belum ditemukan, " ujar kerabat korban.