Pemred Media Online Medan Ditembak, Polri Didesak Tangkap Pelaku
Pemimpin redaksi media online di Medan, Sumatera Utara, ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobilnya, Sabtu 19 Juni 2021 dini hari. DPR pun mendesak Polri ungkap pelaku di balik penembakan itu.
"Segera hentikan kekerasan dan ancaman teror kepada para jurnalis. Polri harus dapat segera menangkap pelaku dan membuka secara transparan motif pelaku," kata Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi, dikutip dari Antara, pada Senin 21 Juni 2021.
Pengusutan ini penting dan mendesak dilakukan oleh Polri. Sebab, menurutnya, pes adalah salah satu pilar demokrasi. Peran pers penting untuk mengawal demokrasi dan membangun kemajuan bangsa dan negara.
Sehingga, tak boleh ada intimidasi bahkan pembunuhan, sebab tugasnya yang penting untuk menopang demokrasi yang sehat.
"Pers memiliki fungsi pengawasan terhadap jalannya demokrasi bangsa. Karena itu jangan sampai bangsa ini mengalami kemunduran, karena banyaknya ancaman atau tindak kekerasan kepada para insan pers dalam menjalankan tugas dan kewajibannya," katanya.
Ia juga mengimbau agar seluruh masyarakat menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian. Penting untuk menjaga agar tak ada hoaks atau isu bohong yang merugikan masyarakat.
Diketahui sebelumnya, pemimpin redaksi media online di Medan, Mara Salem Harahap, usia 42 tewas karena diduga ditembak orang tak dikenal (OTK) tidak jauh dari rumahnya, di Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu 19 Juni 2021, dini hari.
Korban ditemukan meninggal dengan luka tembak, di dalam mobilnya.
Sebelumnya, media online milik Mara Salem Harahap atau Marsal Harahap, kerap memberitakan dugaan penyelewangan yang dilakukan pejabat BUMN, maraknya peredaran narkoba dan judi di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun, serta bisnis hiburan malam yang diduga melanggar aturan. (Ant/Cni/Ngo)