Adik Imam Nahrawi: Sikap Walikota Surabaya Kurang Tepat
Anggota DPRD Jawa Timur Dapil Surabaya, Syamsul Arifin, mengingatkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini agar sadar dengan statusnya. Hal itu dilontarkan adik mantan Menpora Imam Nahrawi sebagai respons atas tudingan Risma terhadap Pemprov Jawa Timur terkait mobil PCR pesanannya beberapa waktu lalu.
"Bu Risma ini kan sudah dua periode ya, jadi kalau membuat kontroversi-kontroversi dengan gubernur kan sudah bukan waktunya, kita sedang membicarakan kepentingan umum dan Surabaya ini adalah Ibu Kota Jawa Timur," ucap Syamsul kepada Ngopibareng, Minggu 31 Mei 2020.
Menurutnya, sikap Risma yang mengumbar amarah terhadap Pemprov Jatim terbilang terlalu berani. Apalagi sampai dipertontonkan di depan para awak media.
"Menurut saya etikanya kurang pas, mau bagaimanapun Surabaya adalah bagian dari Provinsi Jawa Timur," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Syamsul, sikap marah-marah yang dilontarkan di depan publik tersebut juga menimbulkan sentimen negatif terhadap kinerja eksekutif baik di tingkat Pemkot maupun Pemprov.
"Kalo pemimpin suka marah-marah gitu kan gimana masyarakatnya. Toh semuanya juga berbicara kepentingan masyarakat. Sehingga masyarakat menilai, 'loh kok gini, pemimpinnya kok pengkerengan'. Nah sensitifitas seperti itu ayo ditinggalkan dulu lah," jelasnya.
Mantan Ketua DPC PKB 2013-2018 itu juga mengatakan, sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Pusat, menurutnya Pemprov bebas untuk mengatur kemana bantuan dari pusat tersebut diprioritaskan. Pasalnya, saat ini teknologi dan kelengkapan alat medis di Surabaya lebih memadai ketimbang daerah-daerah lain di Jawa timur.
"Saya pikir begini, Pemprov itu mau melempar kemana saja kan haknya Pemprov ya, apalagi Lamongan sendiri kan tumbuhnya pesat. Kalau asumsi saya, mungkin ini menjadi skala prioritas untuk pencegahan agar peningkatannya tidak luar biasa," katanya.
Ia mencontohkan seperti terobosan yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam dua hari belakangan, mengadakan rapid test dan swab masal di Surabaya secara mandiri. Baginya, secara logika fasilitas rujukan-rujukan ini kan semuanya mengarahnya ke Surabaya," tuturnya.
Maka itu, Syamsul berpesan kepada semua pihak agar segala persoalan diselesaikan secara baik. Bukan dengan cara-cara lain yang kurang tepat di mata rakyat.