Pemprov Klaim Jumlah BOR dI Jatim Menurun
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengklaim, saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim mengalami penurunan. Padahal, kasus Covid-19 sempat naik, ketika Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid pertama digelar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, Dr Joni Wahyuhadi mengatakan penurunan BOR itu lantaran pihaknya terus menambah kapasitas bed perawatan pasien.
"Tempat tidur (perawatan pasien Covid-19) di Jatim itu tambah sampai 11 persen, makanya BOR-nya turun, walaupun kasusnya naik," kata Joni kepada awak media, Jumat, 29 Januari 2021.
Joni mengungkapkan bahwa BOR rumah sakit rujukan di Jatim saat ini mencapai angka 70 persen. Meski demikian, Pemprov Jatim berniat untuk terus menambah jumlah bed perawatan.
Ketika PPKM jilid pertama di Jatim digelar, jumlah kasus Covid-19 sempat mengalami kenaikan. Naiknya angka kasus tersebut, menurut Joni, sebab terjadi penularan yang tinggi sebelum adanya PPKM.
"Tapi memang dibanding sebelum PPKM, dia (kenaikan kasus) tinggi, tetapi tinggi ini harus dibaca, tingginya di dua pekan PPKM itu pasti penularannya sebelum PPKM, karena ada inkubasi," jelasnya.
Namun, Joni mengklaim, data tersebut mengalami perubahan ke arah positif ketika PPKM jilid pertama usai. Tren pertumbuhan kasus Covid-19 terus menurun, hingga diberlakukannya PPKM jilid kedua.
"Seneng kita ketika dilakukan kegiatan PPKM trennya menurun, tren ini yang penting, sehingga diharapkan dengan PPKM ini diharapkan tren menurunnya lebih tajam lagi," ucapnya.
"Yang paling seneng Jatim itu, RT-nya sudah mulai dari satu, RT-nya kemarin 0,92. Dari RT yang turun ini, itu diharapkan kasusnya dua minggu kedepan lebih rendah lagi," tutupnya.