Pemprov Kesulitan Deteksi Pekerja Migran Pulang ke Jatim
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Prawansa menyebut beberapa Pekerja Migran Indonesia (PMI), tidak pulang melalui jalur udara internasional. Hal tersebut membuat mereka menjadi sulit untuk dideteksi.
Khofifah mengatakan, para PMI yang menggunakan penerbangan tersebut baru saja pulang dari Malaysia. Mereka sengaja naik angkutan laut ataupun darat terlebih dahulu. “Sekarang ini banyak PMI dari Malaysia yang lewat laut dan darat, baru pakai domestik flight,” kata Khofifah, Senin, 14 Juni 2021.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) tersebut menjelaskan, para PMI itu memanfaatkan jalur laut dan darat dari Johor, Malaysia, menuju Batam. Baru naik penerbangan domestik menuju Jatim. “Misalnya mereka dari Johor lewat Batam, kemudian mereka menggunakan pesawat ke (Bandara Internasional) Juanda,” ucapnya.
Dengan demikian, kata Khofifah, membuat kepulangan para PMI tersebut menjadi sulit terdeteksi. Sebab, bila melalui penerbangan internasional, mereka akan langsungi di data satgas Covid-19. “Kalau domestik flight memang tidak dalam koordinasi tim satgas, untuk kepulangan PMI,” ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, pendataan PMI yang melalui penerbangan internasional tersebut untuk menjaga keselamatan warga Jatim. Sebab, mereka akan menjalani isolasi terlebih dahulu di Asrama Haji Sukolilo. “Semua akan mendapatkan proses karantina di Asrama Haji. Kalau itu cukup aman, karena semua baru boleh dijemput setelah hasil swab negatif,” jelasnya.
Oleh karena itu, Khofifah akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), guna melakukan penjagaan di titik kepulangan PMI yang menggunakan jalur laut dan darat. “Karena ada hal yang harus dilakukan, pengetatan di titik di mana kepulangan mereka. Tidak semuanya menggunakan pesawat internasional flight, begitu juga untuk pelabuhan,” tutupnya.