Pemprov Jatim Target Tekan Kemiskinan Jadi 9 Persen
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menargetkan dapat menekan angka kemiskinan menjadi 9 persen dalam jangka waktu 2025-2030. Hal tersebut dicanangkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 di Surabaya, Rabu 3 April 2024.
Dalam pembahasan tersebut, Pemprov Jatim mencanangkan beberapa program jangka panjang. Di antaranya, soal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), percepatan pembangunan infrastruktur.
"Kita juga masih berkutat bagaimana mempercepat proses pengurangan kemiskinan, yang mana Jatim saat ini masih di atas 2 digit (10,2 persen) kami percepat tahun ini, dan akhirnya 2025-2030 di bawah 2 digit atau 9 koma," ungkap Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono.
Khusus pengentasan kemiskinan, Adhy mengaku, tidak bisa menyelesaikan sendiri namun harus terkoneksi antara program Pemprov dengan progam pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah.
Kunci utamanya adalah soal satu data target sasaran sehingga intervensi yang diberikan melalui berbagai program yang ada bisa tepat sasaran.
"Tahun berikutnya kami harap ada grand desain target data kemiskinan yang kantong kemiskinan jelas petanya. Sehingga kalau ada program pusat bisa mengikuti seperti apa yang kita inginkan," ujar Adhy.
Ia mencontohkan, saat ini kantong kemiskinan Jawa Timur berada di wilayah pantai utara dan wilayah Madura. Sehingga, program pengentasan kemiskinan bisa terfokus ke dua wilayah tersebut tanpa mengesampingkan daerah lain.
"Strateginya bukan peningkatan konsumsi dan kebutuhan dasar saja, tapi juga peningkatan penghasilan dengan pemberdayaan ekonomi dan pengurangan kantong kemiskinan dengan cara terintegrasi semua program. Target kami, sementara masih 10,2 persen bisa jadi 9 koma," pungkas Adhy.