Pemprov Jatim Tangani Longsor Ponorogo
Ponorogo: Dalam menangani bencana longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang terjadi pada Sabtu(1/4) pukul 06.00 WIB. Pemprov Jawa Timur gerak cepat dalam melakukan penanganan korban, melalui dukungan penyiapan dapur umum, logistik, pengerahan personel Badan Penanggulangab Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim dan taruna siaga bencana (tagana).
"Selain itu, saat ini Dinas PU Bina Marga Prov. Jatim sedang mengirim dua buah excavator, yang kecil diambilkan dari UPT Bina Marga di Madiun, sedangkan ekscavator yang besar disewakan," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto, M.Si, Sabtu (1/4).
Selain itu, memperkuat penanganan bencana longsor oleh posko BPBD, yang bersama TNI, polisi, tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi korban.
Saat ini, KaBPBD Prov. Jatim Sudarmawan langsung menuju lokasi setelah terjadinya bencana. Demikian pula, Kepala Dinsos Prov. Jatim, Sukesi datang ke lokasi pada magrib usai kunjunganyan ke korban bencana banjir dan pencairan bantuan non tuna di Mojokerto.
Hingga kini sudah ditemukan 17 korban meninggal dunia. Benny menyampaikan, korban lain akan lebih cepat ditemukan setelah excavator datang. Memang saat ini, belum dapat dipastikan jumlah keseluruhan korban yang tertimbun longsor, baik dari warga yang berada di dalam rumah maupun yang lagi bekerja memanen jahe saat longsor berlangsung.
Nama-Nama Korban Meninggal Dunia
Berdasarkan data sementara, ke-17 korban meninggal dunia dari Desa Banaran bernama Jadi (warga RT 2/RW 3 Tangkil), Pujianto (RT 2/RW 1), Maryono (RT 2/RW 1), Siyam (RT 2/RW 1), Situn (RT 2/RW 1), Tolu (RT 2/RW 1), Katemun (RT 2/RW 1), Menit (RT 2/RW 1), Aldan (RT 3/RW 1), Janti (RT 3/RW 1), Pita (RT 3/RW 1), Nadi (RT 3/RW 1), Hengki (RT 3/RW 1), Iwan (RT 3/RW 1), Iwan (RT 3/RW 1), Katemi (RT 3/RW 1), Suyono (RT 1/RW 3), dan Muklas asal Krajan. (sor)