Pemprov Jatim Sediakan 38.000 Vaksin untuk Pelajar SMA/SMK
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofiah Indar Parawansa merencanakan vaksinasi bagi pelajar secara serentak. Hal tersebut bertujuan agar sekolah tatap muka bisa kembali digelar.
“Kita meyakini bersama bahwa pengendalian pandemi Covid-19 terutama melalui vaksinasi adalah game changer,” kata Khofifah, melalui rilisan persnya, Kamis, 5 Agustus 2021.
Khofifah mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan 38 ribu dosis vaksin tahap I diperuntukan bagi 38 ribu siswa SMA/SMK, yang didistribusikan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Vaksinasi tersebut, kata Khofifah, merupakan salah satu kunci agar masyarakat dapat beraktifitas dengan normal kembali. Salah satu ya, proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
“Anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian kita segera bangkit,” jelasnya.
"Karena itu saya merencanakan vaksinasi serentak untuk pelajar SMA/SMK, dengan harapan herd immunity yang akan menjadi pelandaian dalam pengendalian Pandemi Covid-19 ini bisa segera kita wujudkan,” tambahnya.
Khofifah pun meminta kepada para Bupati/Walikota di Jatim agar segera melakukan percepatan vaksinasi untuk remaja kategori usia 12-18 tahun yang juga merupakan kalangan pelajar.
“Metode pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19 telah dinilai banyak pihak kurang efektif. Kita berharap melalui penuntasan vaksinasi untuk pelajar, pembelajaran tatap muka secara bertahap dan terbatas bisa segera digelar kembali, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi berharap, vaksinasi bagi pelajar menjadi momentum semakin memungkinkanya pembelajaran tatap muka diselenggarakan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Gubernur Jatim yang telah berkenan mengalokasikan 38 ribu dosis vaksin untuk 38 ribu siswa SMA/SMK di Jatim, sehingga pembelajaran tatap muka, yang sudah dinanti-nanti oleh para siswa, guru dan orang tua, bisa segera dimungkinkan untuk diselenggarakan,” kata Wahid.
Wahid mengatakan, pelaksanaan vaksin untuk pelajar ini akan melengkapi pemberian vaksin yang sudah dilakukan untuk guru dan tenaga kependidikan di Jatim, yang sudah hampir 100 persen.