Pemprov Jatim Launching Aplikasi SIPDe
Surabaya: Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi menyampaikan, bahwa dalam mempermudah pelaku usaha memperoleh dana bergulir (dagulir) Pemprov Jatim meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Pembiayaan Dana Bergulir e-financing (SIPDe).
Ia mengatakan, bahwa aplikasi SIPDe merupakan sebuah aplikasi yang diperuntukkan bagi dagulir untuk membantu masyarakat khususnya pelaku UMKM di Jatim dalam memperoleh modal usaha melalui program pembiayaan. Aplikasi yang dilaunching ini untuk memutus mata rantai dari proses administrasi yang lama.
Melalui aplikasi ini pemohon dagulir tidak perlu lagi mengirim surat, namun cukup mendaftar melalui online. "SIPDe ini adalah upaya Pemprov Jatim untuk mempermudah dan mempercepat agar masyarakat pelaku UMKM dapat segera memperoleh dagulir dengan cepat tanpa melalui mekanisme birokrasi yang rumit karena menggunakan IT," terangnya saat melaunching aplikasi SIPDe di Hotel Wyndham Surabaya, Selasa (23/5).
Perlu diketahui, hingga saat ini Pemprov Jatim telah berperan aktif dalam menyalurkan program dagulir senilai Rp. 985 juta yang diperuntukkan kepada lebih dari 17.180 UMKM bagi seluruh kabupaten/kota se Jatim.
Saat ini yang mendominasi kredit di Jatim yakni berasal dari skala usaha menengah dengan pangsa 47.39 % sebesar Rp. 42.29 trilliun. Namun, sektor usaha kecil dan mikro di Jatim telah mulai memanfaatkan fasilitas kredit yang mencapai 30.20 % atau sebesar Rp. 31.39 trilliun dan usaha mikro dengan pangsa 22.41% atau senilai Rp. 23.29 trilliun.
“UMKM inilah yang kuat di tengah krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia,” ujarnya.
Dalam laporannya, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Mas Purnomo Hadi mengatakan, latar belakang pembuatan SIPDe ini merupakan wujud dalam mengelola dagulir sekaligus terciptanya pelayanan publik yang positif.
Sementara tujuan dari dilaunchingnya SIPDe ini, yakni ingin menyosialisasikan kebijakan pengelolaan dagulir di Jatim kepada kabupatem/kota. Tak hanya itu peningkatan pelayanan publk dan kinerja program dagulir UMKM di Jatim harus dapat diterapkan melalui aplikasi maupun teknologi yang ada sehingga dapat memudahkan pelaku UMKM.
“Harapan kami, pelayanan berupa fasilitas pembiayaan murah dan mudah melalui program dagulir ini aspek pengelolaannya dapat terselenggara dengan baik, murah dan efisien serta lebih mudah diakses olah masyarakat dengan menggunakan aplikasi teknologi,” sambungnya. (hrs)