Pemprov Jatim Kebut Pembangunan RS Darurat
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengebut renovasi gedung Pusat Pelatihan dan Pengembangan Humaniora Kesehatan Surabaya yang akan disulap menjadi rumah sakit darurat penanganan pasien positif corona yang tidak tertampung di RS rujukan.
"Saat ini sudah direnovasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Tata Ruang provinsi, yang kita perlukan bisa menampung 100-200 bed," kata Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 4 Mei 2020.
Saat ini, berdasar data sudah banyak pasien positif corona dengan klasifikasi berat tidak tertampung di ruang isolasi RS rujukan. Sebab, banyak dari jumlah bed yang dimiliki digunakan oleh pasien-pasien yang klasifikasi sedang dan rendah.
Dari data yang dihimpun Gugus Tugas Jatim dari Gugus Tugas Kabupaten/Kota yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dari total 403 bed isolasi di Surabaya kini ada 869 pasien atau overload 466 pasien, di Sidoarjo dari total 160 bed ada 212 pasien atau overload 62 pasien, sedangkan di Gresik dari total 24 bed ada 117 pasien, overload 93.
Karena itu, sementara ada beberapa rumah sakit yang telah melakukan upaya dengan memprioritaskan pasien klasifikasi berat yang akan dimasukkan dalam ruang isolasi.
"Angka opname saat ini di RS rujukan sudah overload dan Surabaya sudah menyatakan ini. Antrean di UGD dan di trace juga membahayakan. Akhirnya, pasien ringan dan sedang ditaruh atau dipindah di ruang normal pressure, supaya yang di UGD masuk ke negative pressure. Modifikasi ini bisa dilakuka tapi berpotensi menularkan," ungkap Joni.
Saat ini, aku Joni, timnya telah menyiapkan tenaga medis yang baru direkrut dan telah bekerja di RS milik Pemprov. Mereka ditarik ke Surabaya dan akan berkolaborasi dengan perawat-perawat baru.
Sejumlah perbaikan saat ini sudah dilakukan di gedung tersebut, seperti menambah pendingin udara, perbaikan ruangan, hingga saluran drainase.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga mendapat bantuan dari Gugus Tugas Pusat berupa pembangunan RS darurat yang rencananya akan juga dibangun di lokasi yang sama.
"Pak Menteri kesehatan sudah merespons usulan kita, kita diperkenankan di lokasi yang sama, istilahnya ini pinjam pakai selama masa pandemi Covid-19," pungkasnya.