Pemprov Jatim Jajaki Kerja Sama IsDB Perkuat Industri Halal
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menjajaki kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dalam rangka penguatan ekosistem industri halal di Jatim.
Hal itu ditandai dengan pertemuan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan Moncef Soudani selaku Kepala Reverse Linkage Division for the whole of OIC countries di Jeddah, Senin 8 Januari 2023.
Dalam pertemuan tersebut, pemprob bekerjasama dengan IsDB melalui program reverse linkage yang meliputi pelatihan, pertukaran pengetahuan, keahlian, teknologi dan sumber daya manusia.
Dengan kerja sama ini, kata Khofifah, diharapkan dapat meningkatkan standar kualitas produk halal UMKM Jatim, pelatihan juru sembelih sesuai syariat Islam dan medis, hingga pemasaran produk halal Jatim ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Ini adalah bagian dari proses yang coba kami terus lakukan untuk memberikan penguatan dan percepatan untuk pengembangan ekosistem halal di Jatim. Sekaligus upaya mengembangkan produk halal yang diakui secara global untuk pasar global," kata Khofifah dalam keterangan tertulis.
Khofifah menjelaskan, melalui kerja sama ini, nantinya akan diberikan dukungan berupa pengetahuan, keahlian dan potensi investasi yang difasilitasi oleh Serunai Commerce di tingkat bilateral. Kemudian juga ada tiga intervensi yang dibagi dalam tiga tahap.
Pertama, intervensi Reverse Linkage sebagai fasilitator pada tahun 2024 ini. Kedua, rencana jangka pendek (2024-2025) Jawa Timur bekerja sama dengan Serunai Commerce untuk meningkatkan kapasitas dan berpotensi untuk mengembangkan Joint Venture.
"Setelah Jatim mencapai kapasitasnya, Serunai Commerce akan memberikan akses ke platform-platform yang akan menghubungkan ke rantai pasok halal," kata Gubernur Khofifah.
Memasuki tahap ketiga, ada rencana jangka menengah dan panjang (2025 – seterusnya) yakni intervensi Reverse Linkage sebagai fasilitator dan sebagai penyedia pendanaan katalitik.
Lebih lanjut, Joint Venture, Jatim dan Serunai Commerce akan bekerja sama dengan IsDB sebagai penyedia ilmu pengetahuan, keahlian, teknologi dan pembiayaan untuk membantu negara-negara OKI melalui Reverse Linkage di industri halal.
"Pemprov Jatim dalam waktu dekat akan berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan Serunai Commerce Malaysia. Kerja sama ini akan segera ditindaklanjuti oleh IsDB - Serunai - lembaga-lembaga di Jatim melalui pertemuan teknis di Jatim-Malaysia,” lanjutnya.
Ke depan, Khofifah berharap kerja sama ini dapat berdampak pada program yang ada di Jatim. Karena saat ini telah ada Juru Sembelih Halal (Juleha) serta Pendamping Proses Produk Halal (PPH) dan pendirian kawasan halal eco-system.
Khofifah optimistis, kerja sama ini segera teralisasi, mengingat pengembangan ekonomi syariah yang kini sedang tumbuh. Khususnya ekonomi syariah berbasis komunitas yaitu pondok pesantren.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bahwa dari ribuan pondok pesantren tersebut telah berdiri 630 koperasi pondok pesantren yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan oleh pondok pesantren adalah one pesantren one product (OPOP).
"Sampai dengan tahun 2023, OPOP sudah menghasilkan 1.200 produk unggulan diantaranya makanan, minuman, craft dan teknologi, dan ini harus terus kita support," tegasnya.
Tak hanya itu, Khofifah menyebut ekosistem halal di Jawa Timur juga didukung berbagai potensi produk halal. Salah satunya populasi muslim di Jawa Timur berdasarkan data BPS per 31 Desember 2022 mencapai 40.179.566 orang setara 99,58 persen.
Advertisement