Pemprov Jatim Jadi yang Terbesar Selenggarakan Mudik Gratis dengan 926 Bus
Setiap mudik lebaran, Pemerintah Provinsi Jatim selalu rutin menyediakan mudik gratis tiap tahunnya. Apalagi di tahun ini ada sebanyak 926 bus yang melayani mudik gratis pada lebaran 2018 ini.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa di tahun ini ada 560 bus yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, ditambah bus bantuan dari perusahaan swasta untuk mengangkut pemudik ke tujuan, Banyuwangi, Pacitan, Trenggalek, Blitar, Tuban, Madura dan lain lain.
"Ini mudik yang terbesar di Indonesia dengan total ada 926 bus, 560 dari pemerintah Jatim dan 366 dari pihak swasta, dan di daerah lain jumlahnya tak sebanyak ini," kata Wahid saat memberikan sambutan sebelum memberangkatkan bus mudik gratis, Selasa 12 Juni 2018.
Sementara itu, Wahid mengatakan pada mudik tahun ini belum terlalu penuh, sebab hingga pemberangkatan hanya 98 persen kursi yang terisi. "Berdasarkan catatan yang mendaftar masih 98 persen saja," katanya.
Selain masih ada sisa, dari 926 bus yang diberangkatkan akan terbagi dalam dua hari yakni 12 dan 13 Juni. Serta dalam pemberangkatan bus mudik gratis ini tak hanya di depan kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, tapi juga disebar di beberapa tempat.
"Pemberangkatan ini juga akan kita bagi, ada di Radar Surabaya, ITS, dan di beberapa tempat lain," tambah Wahid.
Tak hanya itu saja, Wahid juga menyampaikan selain bus, pemerintah Jatim juga menyediakan mudik gratis untuk sepeda motor. Ada 400 truk yang membawa motor pemudik yang telah berangkat pada Senin 11 Juni kemarin.
"Kami juga menyediakan angkutan lebaran untuk mengangkut motor pemudik, yang nantinya akan diturunkan di Terminal, UPT LLAJ dan kabupaten/Kota," ucapnya.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi menyampaikan langkah ini memang menjadi solusi masyarakat jelang lebaran. Karena mampu mengurangi penumpukan penumpang di terminal, juga mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan.
"Memang ini bisa mengatasi kemacetan, dan ini langkah bagus untuk menguranginya kecelakaan, dan saya harap pemudik sudah tak lagi gunakan motor karena terlalu berbahaya," kata Sukardi. (hrs)