Pemprov Jawa Timur Bantu 15 Baju Hazmat ke RSUA
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengklaim terus untuk membantu setiap rumah sakit yang menangani virus corona agar dapat memberikan pelayanan maksimal. Salah satu bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada rumah sakit yang tangani corona adalah pemberian masker.
"Masker tadi sudah tadi di drop 1.000 lagi ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA)," kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak ketika ditemui saat meninjau Posko COVID-19 di Kantor Dinas Kesehatan Jatim, Surabaya, Selasa 17 Maret 2020 siang.
Tak hanya di RSUA saja, Emil memastikan seluruh rumah sakit akan mendapat bantuan baik itu dari Pemprov maupun dari pemerintah daerahnya.
Ia mengaku, Pemprov Jatim tak akan diam dalam menghadapi bencana non alam nasional ini dan dibutuhkan tenaga medis yang sehat. Untuk itu, pemerintah akan menjaga melindungi para tenaga kesehatan agar dapat bekerja dalam kondisi yang sehat.
"Kalau kemarin ada berita bilang provinsi gak ada yang ke Unair itu gak bener. Kita ke sana kita juga beri bantuan APD, kita juga ingin tenaga kesehatan harus terlindungi," ungkapnya.
Ia memastikan, setiap warga yang ingin memeriksakan diri tidak perlu khawatir 44 rumah sakit rujukan yang terdaftar akan menerima pelayanan sesuai protokol yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Satgas Corona Jatim, Heru Tjahjono menyebut sebelum memberikan masker, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah memberi bantuan 15 pieces baju hazmat untuk RSUA.
"Perlu kami sampaikan bahwa Pemprov Jatim atas arahan Gubernur sudah membantu RSUA. Ada item yang sudah diserahkan ke RSUA, kemarin ada 15 APD yang diserahkan bersama 1.000 masker dan pagi ini diserahkan lagi 1.000 masker," ungkap Heru.
Seperti dikabarkan kemarin 16 Maret 2020, stok APD yang dimiliki telah menipis dan hanya cukup untuk dua hari ke depan karena penggunaan APD harus selalu diganti setiap 6-8 jam sekali.
Ketua Satgas Corona RS Unair, Dr. Prastuti Asta Wulaningrum APD yang sangat dibutuhkan ini terdiri dari gown (baju pelindung diri), masker N95, pelindung wajah dan sepatu boots. APD digunakan untuk melindungi para tenaga medis yang kontak langsung memeriksa orang, baik berstatus orang berisiko, ODP, maupun PDP.
"Ini sangat penting untuk tenaga medis, karena satu set APD lengkap hanya digunakan untuk satu hari. Hari berikutnya harus ganti lagi yang baru, itu untuk tenaga medis yang bertugas di poli khusus RS Unair," ujar Asta.
Untuk petugas medis yang bertugas di ruang isolasi, ujar Asta, satu kali masuk memeriksa pasien mengunakan satu set APD. Sehari bisa dua atau lebih masuk ruang isolasi, tentu bisa dibanyangkan berapa banyak APD yang harus digunakan.