Pemprov Jatim Dorong Kerjasama di Bidang Perdagangan dengan Perancis
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyepakati meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan dengan Perancis. Terutama pendidikan vokasional bidang industri kreatif. Perlunya kerjasama ini karena di Tahun 2020, Jatim akan mengalami bonus demografi. Artinya, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun), mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk.
“Kerjasama ini secara adhocselama dua tahun, tapi jangka panjangnya sampai 2024,” terang Pakde Karwo usai menerima kunjungan Mr Jean-Charles Berthonnet, Duta Besar Perancis untuk Indonesia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (9/6).
Selain pendidikan, Jatim juga mendorong kerjasama bidang perdagangan dan investasi dengan Perancis. Dimana, sejak Tahun 1974 sampai April 2017, terdapat 18 proyek investasi Perancis di Jatim dengan nilai investasi sebesar 115,21 juta USD dan menyerap 1.318 tenaga kerja. Investasi ini paling banyak di bidang usaha industri kayu, serta kimia dan farmasi.
Pakde Karwo menilai, keputusan investasi Perancis di Jatim sangat tepat. Posisi Jatim yang sangat strategis yakni di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa (center of grafity).
“Logistic dan connectivity kita sangat baik, karena banyak barang yang dikirim ke Indonesia timur melalui pelabuhan yang ada di Jatim, sehingga sangat efisien bila berivestasi di Jatim,” sambungnya.
Sementara itu, Dubes Perancis Mr Jean-Charles Berthonnet, menyambut baik kerjasama di bidang pendidikan antara Jatim dengan Perancis. Menurutnya, kerjasama ini akan diprioritaskan agar semakin banyak pelajar dari Jatim yang menempuh pendidikan di Perancis.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 600 alumni lulusan Perancis di Jatim. Ke depan, diharapkan akan terus meningkat. “Kami harap kesepakatan yang akan kami tandatangani hari ini dapat memfasilitasi kerjasama tersebut,” tuturnya.
Terkait lima perusahaan Perancis yang sudah menandatangani ijin prinsip di Jatim, tapi belum terealisasi investasinya, Mr Jean berjanji akan segera mengecek lebih lanjut.
“Kami akan support untuk membawa investor ke Indonesia terutama Jatim. Karena situasi disini kondusif dan banyak potensi yang bisa ditawarkan,” jelasnya. (hrs)
Advertisement