Pemprov Jatim Buka Peluang 3000 Pencari Kerja
Surabaya: Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengingatkan para pengusaha agar memperlakukan karyawan sebagai aset. Jika keselamatan dan kesehatan diperhatikan, dengan sendirinya produktifitas pekerja akan meningkat dan menguntungkan perusahaan itu sendiri.
Demikian disampaikan Gus Ipul ketika memberikan penghargaan ketenagakerjaan bagi 578 perusahaan, instansi dan kepala daerah yang berhasil menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di JX Internasional, Surabaya, Selasa (21/2).
Menurut Gus Ipul, jika K3 diterapkan dengan baik, akan mengurangi resiko kecelakaan kerja. Pekerja juga dapat melakukan pekerjaannya dengan maksimal, tanpa terganggu oleh bahaya atau kecelakaan kerja yang mengancam. Untuk itu, ia mengapresiasi perusahaan yang telah menerapkan K3 hingga Zero Accident.
"Penganugerahan K3 ini sangat penting, untuk mengapresiasi perusahaan yang sudah menerapkan manajemen K3 dengan baik. Memang dari total 38.368 perusahaan di Jatim, belum semuanya menerapkan prosedur ini dengan baik. Untuk itu saya mengajak pimpinan perusahaan untuk lebih memerhatikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan karyawan," katanya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengatakan jumlah tenaga kerja di Jawa Timur saat ini sebanyak 3.054.461 orang dengan rincian 3.049.947 orang merupakan WNI dan sejumlah 4.514 orang Warga Negara Asing (WNA) berstatus legal/resmi.
Terkait Tenaga Kerja Asing ini, Gus Ipul minta perusahaan untuk ikut peduli dan memperhatikan masalah ini dengan baik. Pemerintah Provinsi Jawa Timur lanjutnya, akan terus mendata jumlah TKA ilegal agar tidak menjadi kendala ke depannya.
Sementara jumlah pengangguran di Jawa Timur secara umum menunjukkan penurunan tiap tahun. Dimana tingkat pengangguran pada Tahun 2016 sebesar 4,21 persen atau berjumlah 839,280 orang, lebih kecil dari 2015 sebesar 4,47 persen atau 906.904 orang. Diharapkan, Tahun 2017 ini jumlah pengangguran semakin turun dengan target 4,12 persen.
Masalah pengangguran ini, Pemerintah Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkomitmen melaksanakan pemagangan tiap tahun. Selain itu, dilakukan pula peningkatan kompetensi dan keahlian bagi para pencari kerja melalui Balai Latihan Kerja dan SMK plus.
"Tahun ini targetnya 28 ribu orang bisa dilatih Pemprov dan Pemkab/kota melalui BLK ini. Selain itu, kita juga harus dorong sertifikasi untuk pekerja yang berstandar internasional," katanya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga mengatakan jika kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tahun 2016 di Jawa Timur sejumlah 181 kasus, lebih kecil dari tahun 2015 yang berjumlah 458 kasus.
Sedangkan jumlah TKI ke luar negeri pada tahun 2016 sejumlah 216.435 orang dengan remitensi sebesar Rp1,809 triliun. Untuk penduduk usia kerja (usia produktif 15-55 tahun) berjumlah 31.020.000 orang.
Ditambahkan, jumlah TKI bermasalah atau dideportasi pada Tahun 2016 berjumlah 5.117 orang. Sementara itu untuk rasio pencari kerja Tahun 2016, tingkat penyerapan pasar kerja paling tinggi dari lulusan D3/Sarjana. Dimana dari total lulusan D3/Sarjana sebanyak 28.672 orang, sebanyak 22.937 orang terserap pasar kerja atau sebesar 80 persen.
Sementara itu, selain Job Fair, dalam acara kali ini juga diberikan penghargaan bagi 578 perusahaan atau instansi serta kepala daerah yang berperan dalam meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan baik.
Sukardo, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan total jumlah perusahaan di Jawa Timur saat ini mencapai 38 ribu dengan jumlah industri besar sebanyak 4700 perusahaan, kemudian industri sedang 6 ribu dan UMKM padat karya sebanyak 27 ribu perusahaan.
"Dengan penghargaan ini kita ingin mendorong seluruh perusahaan bisa meningkatkan K3 di perusahaan masing-masing," kata Sukardo.
Dalam kesempatan ini, Sukardo juga mengatakan pembukaan Job Fair kali ini merupakan gelaran tahunan. Meski begitu, setiap sebulan sekali, Dinas Tenaga Kerja juga membuka Job Market Fair yang selalu ubdate lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan di Jawa Timur. (wah)