Pemprov Jatim Bingung Masuknya Covid-19 Asal India di Jatim
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur hingga kini masih mendalami penyebaran mutasi virus corona atau Covid-19 B-16172 berasal dari India yang dibawa oleh tiga orang pasien asal Jawa Timur. Tiga itu diantaranya dua berada di Surabaya dan satu di Bojonegoro.
"Tiga ini masih saya minta cek, apakah terkonfirmasi kontak erat atau PMI (Pekerja Migran Indonesia) saya mohon menunggu," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin 14 Juni 2021.
Namun, Khofifah mengatakan, apabila dari PMI yang menggunakan penerbangan internasional akan sangat minim kemungkinannya. Pasalnya, bagi pengguna penerbangan internasional akan langsung dilakukan upaya oleh Satgas Pemulangan PMI Jatim dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Juanda.
Setelah itu, para PMI akan dibawa ke Asrama Haji Sukolilo untuk dilakukan karantina selama lima hari menunggu hasil swab PCR. Apabila, negatif baru PMI ini diperbolehkan pulang ke daerah masing-masing.
"Kalau itu isnya Allah semua akan mendapatkan proses karantina di Asrama Haji. Kalau itu insya Allah cukup aman karena semua baru boleh dijemput setelah hasilnya negatif," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia itu mengatakan, kemungkinan lain yang bisa terjadi apabila para PMI ini pulang menggunakan penerbangan domestik.
"Misal PMI dari Johor (Malaysia) lewat Batam melalui laut baru, menggunakan domestik flight dari Batam ke Juanda. Kalau domestik flight memang tidak di dalam kordinasi penanganan tim Satgas Kepulangan PMI. Ini yang saya komunikasikan dengan BNPB karena harus ada pengetatan di beberapa titik karena tidak semua tidak menggunakan internasional flight," pungkas Khofifah.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya menemukan tiga sampel dengan mutasi B-16172 asal India, Senin 14 Juni 2021.