Pemprov Jatim Bentuk Satgas Vaksin Covid-19
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa segera membentuk Satgas Vaksin Covid-19 dalam upaya percepatan pembuatan vaksin Covid-19 yang kini terus diupayakan oleh pemerintah.
Khofifah mengatakan, Satgas Covid-19 ini termasuk pengembangan vaksin sebelumnya sudah dilakukan dalam rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, 26 November 2020 lalu.
“Kita misalnya sekarang ini masih ada Pusdalops, lah saya sampaikan kepada Pak Pangdam, Pak Kapolda, Pusdalops yang di rumah dinas itu dilanjutkan untuk Pusdalops satgas vaksin," kata Khofifah ketika ditemui di Grand City, Surabaya, Senin 30 November 2020.
Khofifah mengatakan, Satgas Vaksin ini dibentuk mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Tugas dari satgas ini menghitung kebutuhan dan melihat respon yang usai di vaksin.
"Saya habis di vaksin terus dia keluhan apa, misalnya. Lah itu semua sedang dibahas oleh tim sekarang ini di Grahadi. Tapi bahwa ini sudah tiga hari, tiga hari ini kita merapikan persiapan pembentukan tim Satgas Vaksinasi, sesuai hasil rakor tiap provinsi dan kabupaten/kota diminta membentu Satgas Vaksinasi" kata Khofifah.
Sementara itu, Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, belum mau membocorkan kapan vaksin ini akan turun di Jatim. Sebab sampai saat ini masih terus dilakukan persiapan.
Ia juga enggan membocorkan perihal pemberian vaksin. Menurutnya, nantinya akan ada dua bentuk vaksin. "Vaksin yang dibantu pemerintah dan dari swasta," ungkapnya.
Untuk vaksin yang sedang diteliti dan diuji dengan anggaran pemerintah, kata dia, akan difokuskan pada tenaga kesehatan, peserta BPJS-PBI, juga pemberi layanan.
"Itu ditanggung pemerintah. Kemudian ada vaksin swasta yang bisa memberikan layanan vaksin. Yaitu dari PBF-PBF (Perusahaan Besar Farmasi) itu. Namanya yang punya uang itu swasta-swasta itu, kan bisa membantu pemerintah supaya cepat vaksinasinya " bebernya.
Selanjutnya, soal vaksinisasi ini dilakukan sosialisasi dan persiapan lain seperti pelatihan-pelatihan terhadap petugas. "Sedang berlangsung. Jadi nanti begitu vaksin sudah ada kita akan diberi oleh pemerintah pusat. Berapa untuk Jatim? Ya, belum ada jumlahnya berapa. Tergantung dari pemerintah pusat nanti," pungkas Joni.