Pemprov Jatim Pertketat Pengawasan Pekerja Migran Pulang Kampung
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bakal melakukan pengawasan secara ketat kepulangan para pekerja migran dari luar negeri menjelang perayaan Idul Fitri nanti.
Antisipasi kepulangan tenaga kerja migran ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, kepada Kepala Satgas Covid-19 Nasional Doni Monardo pada Rakor Penanganan Covid-19 di Provinsi Jatim.
"Walaupun (para pekerja migran) sudah swab PCR di tempat asal mereka, saat di swab PCR di tanah air bisa saja positif Covid-19. Bahkan yang negatif pun bisa positif saat di karantina,” kata Emil, melalui rilis resminya yang diterima Ngopibareng.id, Kamis, 1 Maret 2021.
Emil mengungkapkan, beberapa opsi solusi telah disiapkan Pemprov Jatim dengan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan juga Kementerian Kesehatan.
"Pertama kapasitas testing. Kami dari Pemprov siap bersinergi untuk ketersediaan alat. Mungkin nanti ada kendala dengan reagen, namun akan dikomunikasikan dengan Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Kemudian, lanjut Emil, hal kedua yang tengah dipersiapkan Pemprov Jatim adalah menyediakan kapasitas untuk menampung para pekerja kerja migran di rumah karantina selama lima hari.
"Itu yang kemudian kita akan sinergikan. Hasil koordinasi ini akan kami laporkan kepada Bu Gubernur dan akan mendapat tindak lanjut. Mengingat arus kepulangan dari pekerja migran akan intensif," ucapnya.
Langkah tersebut, kata Emil, menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, Jatim merupakan salah satu gerbang masuk yang dilalui para pekerja migran ketika pulang dari luar negeri.
Sementara itu, Doni Monardo mengimbau agar para tenaga kerja migran tidak pulang dulu ke kampung halaman. Mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Kami mengimbau untuk sementara ini mereka bisa menunda kepulangannya ke tanah air, kecuali mereka yang sudah kehilangan pekerjaan. Pemerintah memutuskan tidak ada mudik,” kata Doni.
Di sisi lain, Doni juga menganjurkan kepada Pemprov Jatim untuk membuat Satgas Karantina Jatim. Upaya itu agar lebih memaksimalkan dan memudahkan dalam mengkoordinir para pekerja migran yang tiba.