Pemkot Targetkan Motif Batik Surabaya Masuk Pasar Mancanegara
Pemkot Surabaya berencana mengembangkan motif batik khas Kota Surabaya untuk dipasarkan ke mancanegara. Hal ini diungkapkan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dalam gelaran Karnaval Nang Tunjungan.
Pada acara yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan tersebut, ada puluhan motif batik asal Kota Surabaya yang diperkenalkan, antara lain motif batik Sparkling Surabaya, Gembili Wonokromo, Remo Surabayan, Abhi Boyo, Kembang Bungur, dan Doro Kidungan.
Bahkan yang menarik, batik yang digunakan kepala daerah juga kombinasi dari kain tenun dari Gresik, Lamongan, Mojokerto hingga Sidoarjo.
“Alhamdulilah ini menunjukkan batik Surabaya sudah bisa kita masukkan ke daerah lainnya. Karena kita sekarang sudah memiliki ciri khas dan Insyaallah batik itu akan terus kita kembangkan sampai dengan kita bisa ekspor ke negara lainnya,” kata Eri Cahyadi.
Eri menjelaskan, pada pengembangan batik khas Kota Surabaya, telah dikombinasikan dan dipadupadankan dengan motif batik khas Kabupaten Gresik dan Lamongan yang memiliki kain tenun.
"Kami sudah kerja sama dengan Kabupaten Gresik dan Lamongan untuk dikombinasi dengan tenun. Nanti juga akan dikombinasikan dengan daerah lainnya untuk menaikkan kemampuan UMKM," terang Eri.
Pengembangan UMKM tersebut, juga didukung Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno. Menurutnya, momen ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM Surabaya untuk lebih mempromosikan produk mereka.
"Terutama agar masyarakat ini paham dan tahu, bahwa UMKM batik binaan Pemkot Surabaya itu tidak kalah dengan batik-batik lainnya," kata Anas Karno saat dihubungi Senin, 31 Oktober 2022.
Anas berpendapat bahwa event seperti Karnaval Nang Tunjungan memang perlu digelar rutin atau secara reguler. Tak hanya pada saat gelaran event di Jalan Tunjungan, namun bisa pula UMKM diikutsertakan ketika momen-momen pameran di mal atau plaza.
"Di mal, plaza dan lain di manapun bentuk pameran seharusnya UMKM sering ditampilkan, sering diajak. Sehingga dapat membawa batik ke kancah lokal, nasional maupun internasional. Sehingga bisa mengangkat taraf hidup dari pada UMKM tersebut," papar dia.
Ia pun menjabarkan bentuk pemberdayaan yang dapat dimasifkan pemkot kepada para pelaku UMKM Surabaya. Pertama adalah perlu adanya pembinaan, supporting modal dan dukungan promosi atau marketing. Selain ketiga hal tersebut, kata dia, diperlukan pula ajang pameran seperti event Karnaval Nang Tunjungan.
Advertisement