Pemkot Target Turunkan Kemiskinan di Malang hingga 3,77 Persen
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berusaha menurunkan angka kemiskinan di daerahnya. Trend dalam dua tahun terakhir angka kemiskinan di wilayah tersebut mengalami penurunan.
Pada 2021 angka kemiskinan di Kota Malang berada pada angka 4,62 persen, lalu pada 2022 menurun menjadi 4,37 persen. Selanjutnya pada 2023, ini Pemkot Malang menargetkan angka kemiskinan kembali turun di angka 3,77 persen.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa untuk bisa menurunkan angka kemiskinan pada tahun ini Pemkot Malang melakukan berbagai langkah. Langkah-langkah tersebut seperti menggelontorkan anggaran sebesar Rp453,72 untuk pengentasan kemiskinan.
"Langkah-langkah yang kami ambil adalah kami lakukan by name by address by needs," ujarnya pada Senin 12 Juni 2023.
Pendataan masyarakat tergolong miskin tersebut berada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS. Data warga miskin dari lima kecamatan di Kota Malang tercantum dalam DTKS ini.
"Ketika data sudah ada, seluruh aktivitas program soal pengentasan kemiskinan itu harus ditujukan kepada data yang sudah kita miliki tadi. Data itu penting, karena supaya tepat sasaran," katanya.
Dari lima kecamatan di Kota Malang kata Edi baru dua kecamatan saja yang saat ini sudah dilakukan validasi data. Tersisa tiga kecamatan yang akan dilakukan validasi berdasarkan Kartu Keluarga (KK).
"Di Sukun dan Kedungkandang sudah final. Sekarang di tahun 2023, kita tuntaskan di tiga kecamatan, Blimbing, Lowokwaru dan Klojen," ujarnya.
Validasi data ini dilakukan agar intervensi dalam mengurangi angka kemiskinan tepat sasaran. Sementara itu Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki berbagai program pengentasan kemiskinan.
Berbagai program pengentasan kemiskinan tersebut seperti Bantuan Pangan Non-Tunai Daerah (BNPTD) bagi usia non-produktif dan pelatihan bagi usia produktif.
"Kalau ada keluarga miskin, seperti lansia yang memang sudah tidak produktif, kami ada program rantang kasih. Kalau yang masih produktif, kami beri pelatihan, kami carikan pelatihan yang cocok dan kami koordinasi dengan perangkat daerah lain," katanya.