Pemkot Surabaya Wajibkan Peserta PTM Sudah Tervaksin
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berusaha mempercepat vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama dan dapat tuntas dalam waktu 10 hari. Hal itu disampaikan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi saat hadir dalam kick off vaksinasi anak di SDN Kaliasin 1, Surabaya, Rabu 15 Desember 2021 pagi.
Untuk itu, pada hari pertama ini ada 25.741 siswa di 116 sekolah dari total 126 sekolah SD di Kota Pahlawan. Sedangkan total anak usia 6-11 tahun sebanyak 277 ribu jiwa.
"Di Surabaya hari ini ada 116 sekolah dengan sasaran 25.741 siswa. Di Kaliasin divaksin hari ini ada 247, meskipun ada 311 siswa, tapi ada syarat vaksin sekolah harus konfirmasi orang tua boleh atau tidak, sehingga dari 311 ada 247 mengikuti," ungkap Eri.
Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berjanji akan langsung mempercepat pendistribusian vaksin yang rencananya hari ini akan tiba dari pemerintah pusat.
Percepatan vaksinasi anak ini dilakukan agar bisa segera dilakukan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah terhenti hampir dua tahun.
"Insya Allah akan kami selesaikan dalam waktu 10 hari alhamdulillah akan datang vaksin Sinovac, sehingga akan kami lakukan cepat agar PTM lebih aman dan nyaman," ujarnya.
Karena itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, seluruh peserta didik yang akan mengikuti PTM harus sudah menjalani vaksinasi. Sehingga, diharapkan para orang tua dapat mengerti dan memberi izin pada anaknya untuk mengikuti vaksinasi.
Apabila tidak mengikuti vaksin, maka anak dilarang mengikuti PTM atau hanya menjalani pembelajaran secara daring.
"Untuk tatap muka kita wajibkan harus sudah vaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga, kita sama-samalah menjaga Surabaya agar Covid-19 ini bisa melandai dan selesai," pungkasnya.
Hal itu disambut positif Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menyebut, vaksin anak ini sangat penting agar sekolah dapat melakukan pembelajaran tatap muka. "PTM memberi efektivitas bagi capaian putra dan putri kita," ujarn Khofifah.
Karena itu, ia meminta pengertian para orang tua untuk dapat mengizinkan anak-anaknya dapat mengikuti vaksinasi.
Khofifah menjamin, proses pelaksanaan vaksinasi ini berjalan sangat ketat sesuai prosedur yang ada. Apalagi, vaksin juga sudah dilakukan bertahap mulai nakes, lalu pelayan publik, lansia dan masyarakat umum. Kemudian dosis yang diberikan hanya 0,5 ml setengah dari dosis masyarakat umum.
Advertisement