Pemkot Surabaya Tingkatkan Kualitas Sekolah Swasta Setara Negeri
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya memaksimalkan kualitas SMP swasta. Upaya ini dilakukan agar setara dengan SMP negeri di Kota Surabaya. Untuk mewujudkannya, Pemkot Surabaya akan menyediakan kebutuhan pendidikan yang layak dan bisa dijangkau bagi para siswa.
Tak bisa dipungkiri pada musim PPDB seperti ini, banyak orang tua siswa yang khawatir jika anak-anak mereka tidak bisa diterima di SMP negeri. Kekhawatiran tersebut mengenai jumlah SMP negeri di Kota Surabaya yang tidak mampu menampung semua peserta didik.
“SMP negeri memang terbatas jumlahnya, tidak mungkin semua anak bisa masuk. Maka, saya menyampaikan bahwa SMP negeri maupun swasta tidak berbeda dan memiliki kualitas yang sama,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Guna mengupayakan kualitas yang sama antara SMP negeri dan swasta, pihaknya akan membuat standar pelayanan minimal.
"Hal ini sudah kita koordinasikan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Negeri dan Swasta. Yakni, bagaimana sekolah swasta bisa ditingkatkan kualitasnya dan kebutuhannya, sama dengan sekolah negeri,” terang dia.
Ia menjelaskan, bahwa dalam masa pendidikan wajib sembilan tahun, semua anak-anak di Kota Surabaya harus mendapatkan pendidikan yang layak. Pemkot Surabaya juga terus berusaha memberikan intervensi untuk sekolah swasta, salah satunya lewat peningkatan sertifikasi guru.
“Sekarang sudah sama antara sekolah negeri dan swasta. Maka, kita juga harus sepakat, bahwa sekolah swasta yang baru berdiri jangan tiba-tiba meminta bantuan,” ungkap dia.
Menurut dia, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama MKKS negeri dan swasta harus memprioritaskan sekolah swasta yang layak untuk menerima bantuan.
“Harus ada kesepakatan bersama antara MKKS negeri dan swasta, yang tahun berapa dulu yang kita bantu. Akhirnya masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), karena sekolah ini jumlahnya sekian, masuk dalam tahun sekian,” jelas dia.
Sedangkan mengenai penambahan sekolah atau unit baru untuk SMP negeri, Pemkot Surabaya akan menghitung terlebih dahulu mengenai kebutuhan di masing-masing wilayah per kecamatan. Yakni, jumlah SD negeri dan swasta, serta SMP negeri dan swasta.
“Sebetulnya yang akan masuk SMP berapa, Itu bisa dilihat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk 5 tahun ke depan. Setelah 5 tahun ke depan itulah kita bisa tau, perlukah menambah SMP atau tidak,” terang dia.
Jika memang diperlukan penambahan sekolah, maka Dispendik Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan MKKS negeri dan swasta. Sebab, Walikota Eri Cahyadi menginginkan ada kesepakatan bersama untuk mewujudkan Surabaya yang maju, harmonis, dan berkelanjutan.
“Kalau kurang, maka harus kita sepakati ditambah. Tapi kalau di wilayah itu sudah penuh, bahkan berlebih, bagaimana? Karena ada, di titik tertentu, jumlah kampungnya padat, jumlah sekolahnya sedikit dan ada yang wilayahnya tidak padat, tapi sekolahnya banyak,” tandasnya.
Advertisement