Pemkot Surabaya Terima Usulan TPA Baru, Tidak di Wilayah Timur
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyetujui usulan Komisi C DPRD Kota Surabaya mengenai pembuatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru untuk mengatasi kelebihan daya tampung yang terjadi di TPA Benowo.
"Sepakat kita nanti akan didiskusikan kembali," ujarnya ke media, Selasa, 30 April 2024.
Meski demikian, Eri Cahyadi mengatakan bahwa tidak akan terburu-buru merealisasikan rencana tersebut secepat mungkin.
"Kita diskusikan dulu, karena kita masih ada perjanjian sampai 2035. Jangan sampai menganggu perjanjian itu," paparnya.
Terkait lokasi yang diusulkan DPRD Surabaya yakni di wilayah timur, Eri Cahyadi menyebut hal tersebut tidak bisa dilakukan. Sebab sudah tidak ada lahan yang memadai.
"Kalau timur tidak mungkin, timur sudah tak ada lahan. Kita akan buat di barat, mungkin di daerah Pakal langsung berbatasan dengan laut," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, TPA Benowo diketahui sudah melebihi batas daya tampung atau overload. Mengetahui hal permasalahan tersebut, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron mengusulkan untuk pembangun TPA baru.
"TPA Benowo batas volumenya 1000 ton, sedangkan sekarang yang diangkut kesana bisa 1.500 sampai 1.600 ton. Kadang bahkan sampai 1.700 ton," ujar Buchori, Sabtu, 27 April 2024.
Menurutnya, overload TPA Benowo akan berpengaruh pada bea gerbang atau tipping fee TPS yang dikeluarkan pemerintah, karena lebih dari 1.000 ton harganya lebih mahal.
"Overload ini bisa menggerus banyak anggaran APBD sampek ratusan miliyar rupiah. Sebabnya, biaya pengangkutan Ke Benowo akan lebih besar, apalagi untuk daerah Surabaya timur dari segi BBM membutuhkan biaya sangat besar, karena jarak tempuhnya jauh," papar Buchori.
Dirinya pun mengusulkan, untuk membuat TPA baru di wilayah Surabaya timur untuk mensiasati permasalahan tersebut. Terutama, ungkapnya, Pemkot banyak memiliki lahan di kawasan Surabaya Timur.
Advertisement