Pemkot Surabaya Tata Ulang PKL Srikana Agar Tak Terlihat Kumuh
Pemkot Surabaya melakukan penataan ulang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Srikana, Gubeng. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh PKL yang berada dekat kampus B Unair itu.
Camat Gubeng Kota Surabaya, Eko Kurniawan Purnomo mengatakan, penataan di kawasan itu dilakukan supaya pedagang dan pembeli merasa lebih bersih dan nyaman.
"Kami tata ulang untuk menghilangkan kesan kumuh di kawasan itu. Supaya nantinya tidak ada lagi tumpukan barang yang tidak sesuai dengan aktivitas berjualan mereka, tidak ada lagi sampah yang berserakan, biar kelihatan bagus," kata Eko Kurniawan, Minggu, 12 Maret 2023.
Sedikit menjelaskan, ungkap Eko, penataan juga akan dilakukan pada Lahan Pembuangan Sementara (LPS) maupun gerobak sampah yang ada di tempat tersebut. Pihaknya mengupayakan agar LPS tak terlalu bau.
"Gerobak sampah juga kita tata agar bisa masuk ke dalam. Karena space di dalam juga kita besarkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain dilakukan penataan tempat para pedagang, kawasan di sekitar sentra PKL ini juga akan lebih dipercantik. Bahkan kawasan ini rencananya juga dilengkapi dengan mural warna-warni hingga lampu hias agar lebih indah.
Untuk tempat berjualan para PKL nantinya akan menggunakan kontainer, mengusung konsep open space.
"Ada kontainer, tempat duduk, dikasih payung-payung. Jadi kelihatan bersih karena ada tamannya, ada lampu-lampunya dan mural warna-warni," jelasnya.
Sedangkan terkait dengan manajemen sentra PKL ke depan, Eko menyebut, bahwa hal itu tergantung dari pihak pengampu atau Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag). Namun, jika sentra PKL itu nantinya diserahkan ke pihak kecamatan, ia memastikan telah menyiapkan pola manajemen yang berbeda.
Pihaknya, akan membuat manajemen yang terarah dengan penataan rapi, disiplin pedagangnya, rasa masakannya, terus kebersihan tempat dan lain sebagainya dengan melibatkan keluarga miskin.
Eko menyatakan bahwa pelibatan keluarga miskin melalui program padat karya tak luput dari perhatiannya. Ia berharap, sentra PKL Jalan Srikana ke depan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari keluarga miskin yang ada di wilayahnya.
Di sisi lain, Eko juga menjamin bahwa seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di setra PKL Srikana dipastikannya mendapatkan tempat. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, ada sebanyak 24 pedagang yang berjualan di sentra PKL tersebut. Dengan rincian, 22 pedagang merupakan warga Surabaya dan 2 lainnya non-Surabaya.
"Jaminan dari saya, semua PKL (warga Surabaya) yang kemarin berdagang bisa dapat tempat di situ, kalau pengampunya kami (kecamatan). Kalau pengampunya Dinas Koperasi, nanti saya koordinasikan dengan Dinas Koperasi agar semua PKL bisa dapat tempat di situ," sebutnya.
Ia mengungkapkan, jika pembersihan kawasan PKL Jalan Srikana telah dilaksanakan sejak Senin, 6 Maret 2023. Saat ini, kata dia, proses pengerjaan telah memasuki tahap pemasangan paving dan pengaspalan.
Setelah selesai, para pedagang bisa kembali berjualan lagi, sambil kita menunggu kontainer jadi dan finishing yang lain.
Sedangkan bagi PKL yang sebelumnya berjualan di sana, untuk sementara bisa menggunakan rombong. Para pedagang di sana tetap diperbolehkan berjualan dengan tidak mendirikan rombong permanen.
"Jadi tetap dengan rombong mereka dan tenda yang tidak permanen boleh. Tapi, kalau tempatnya diperbaiki bisa pindah ke tempat lainnya, kalau selesai bisa kembali," terangnya.
Eko juga menambahkan, penataan kawasan sentra PKL Jalan Srikana estimasinya bakal rampung tiga bulan ke depan.
Advertisement