Pemkot Surabaya Tak Terima Disebut Kota Termacet di Indonesia
Pemerintah Kota Surabaya membantah temuan hasil survei yang menjadikan kota ini sebagai kota paling macet.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan (Dishub), lalu lintas di Kota Surabaya saat ini dinyatakan cukup baik atau relatif lancar.
“Ditandai dengan survei dan data kami bahwa vc ratio di Kota Surabaya cukup bagus, yaitu 0,6 berarti masih kondisi yang cukup bagus. Artinya, kendaraan yang melewati jalan tersebut masih bisa ditampung,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru saat menggelar konferensi pers di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, Jumat 14 Januari.
Sedangkan untuk kecepatan rata-rata atau kecepatan antar kendaraan, berada di angka 40 sampai 41.
Kemudian, terkait dengan adanya 63 jam atau waktu kehilangan akibat kemacetan, Tundjung menguraikan, apabila dibagi menjadi 360 hari, maka sekitar 10 saja menit waktu yang terbuang di setiap kemacetan.
Tundjung mengaku, tidak mengetahui indikator apa saja yang digunakan oleh perusahaan tersebut dengan menjadikan Surabaya sebagai kota termacet di Indonesia.
Sebab, bila dilihat pada situasi dan kondisi, Kota Surabaya hanya menunjukkan kemacetan pada pagi dan sore hari.
“Saya tidak tahu yang menjadi dasar apa Surabaya menjadi kota termacet, mereka dihubungi juga tidak bisa. Tapi di situ ditulis bahwa membandingkan jam sibuk dengan jam tidak sibuk, memang ada waktu yang terbuang, tetapi mereka tidak berbicara soal waktu yang ditempuh,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menekan angka kemacetan di Kota Surabaya, pihaknya akan memperbanyak moda transportasi, seperti angkutan massal. Bahkan, di tahun 2022 ini pihaknya mengaku akan mengembangkan feeder.
“Kita juga ada Suroboyo Bus hingga BTS Trans Semanggi Suroboyo, tahun ini juga ada rencana pengadaan feeder sebanyak 36 unit. Mungkin kita menggunakan mobil yang cukup bagus, tapi disesuaikan dengan lebar jalan yang ada,” pungkasnya.
Sebelumnya, Surabaya dan Malang masuk menjadi kota paling macet didunia. Penilaian ini diberikan oleh dari Global Traffic Scorecard pada 2021 yang dirilis INRIX.
Lembaga ini adalah sebuah perusahaan yang menganalisis data lalu lintas (lalin) kota-kota di dunia. Jakarta yang tekenal sebagai kota termacet di Indonesia malah mendapat predikat lebih baik dibandingkan Indonesia.