Pemkot Surabaya Siapkan Dana Tebus Ijazah SMA Rp 2,6 Miliar
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siapkan dana Rp 2,6 miliar untuk bantu siswa SMA di Kota Pahlawan yang ijazahnya masih ditahan sekolahan. Sebelumnya, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mendapat banyak keluhan dari para orang tua siswa terkait masalah biaya pendidikan.
Masalah tersebut antara lain kesulitan membayar uang gedung, penahanan ijazah, hingga anak putus sekolah yang terjadi pada jenjang SMA sederajat.
"Saat ini sedang kita rekap aduan tersebut. Karena ini totalnya sudah lebih dari sekitar Rp 2,6 miliar," kata Eri Cahyadi, Senin, 5 September 2022.
Keluhan tersebut diterima langsung dari para orang tua siswa dalam acara Sambat Nang Cak Eri yang berlangsung di Balai Kota Surabaya, setiap minggu. Menurutnya, rata-rata keluhan datang dari para orang tua siswa pelajar SMA sederajat.
"Rata-rata di SMA mengeluhkan dengan biaya uang gedung dan macam-macam. Terus yang kedua masih banyak ijazah yang ditahan. Dan ketiga terkait dengan putus sekolah," ungkap Eri Cahyadi.
Meski SMA se-derajat bukan menjadi kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, namun ia memastikan akan terus concern terhadap pendidikan anak-anak Surabaya. Apalagi, jenjang SMA sederajat merupakan salah satu pintu masuk menuju dunia kerja.
Eri Cahyadi pun berharap, di Kota Surabaya ini tidak ada lagi anak putus sekolah. Sebab, hal ini akan berhubungan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya.
"Penahanan ijazah juga membuat anak-anak tidak bisa bekerja," imbuhnya.
Mengenai penyelesaian masalah penahanan ijazah di tingkat SMA ini, Eri Cahyadi mengaku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Ia berharap, persoalan penahanan ijazah pada siswa jenjang SMA sederajat di Kota Pahlawan tak berlarut-larut ke depannya.
"Kita akan koordinasi dengan pemprov. Jangan sampai ke depannya penahanan ijazah ini terulang lagi. Ijazah yang ditahan ini tahun ajaran 2020/2021," tandasnya.