Pemkot Surabaya Revitalisasi Rumah Kelahiran Soekarno Jadi Museum
Destinasi wisata heritage di Kota Surabaya akan kembali bertambah. Pasalnya, saat ini Pemkot Surabaya tengah merevitalisasi rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV Nomor 40 Surabaya, menjadi sebuah museum.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, rumah kelahiran Bung Karno akan dilengkapi sejumlah artefak hingga ornamen pendukung. Museum ini akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya hingga sukses menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
"Lokasi rumahnya tetap. Justru, kami tambah dengan menaruh museum di sini. Kami jadikan wisata sejarah baru di Surabaya," kata Walikota Eri Cahyadi saat mengunjungi kawasan tersebut.
Lanjutnya, saat ini proses revitalisasi bangunan aset milik Pemkot Surabaya itu masih dilakukan. Pihaknya menargetkan, destinasi wisata museum ini segera dibuka dalam waktu yang tidak lama.
Nantinya, rumah kelahiran Bung Karno akan dikoneksikan dengan destinasi wisata sejarah lain yang ada di kawasan ini. Sementara konsep yang tengah disiapkan adalah Kampung Kebangsaan.
Apalagi mengingat tidak jauh dari rumah ini ada rumah HOS Cokroaminoto yang berada Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29-31, tempat kos Bung Karno selama menempuh pendidikan di HBS. Ada pula Langgar Dhuwur, masjid berusia dua abad di kawasan ini yang disebut sebagai tempat mengaji Bung Karno.
Sebelumnya, rumah kediaman HOS Tjokroaminoto telah diresmikan menjadi museum oleh Pemkot Surabaya pada 27 November 2017.
"Di rumah HOS Cokroaminoto, Bung Karno juga sempat kos saat bersekolah di HBS (Hoogere Burgerschool Surabaya)," kata Eri.
Dengan menjadi sebuah museum, Eri berharap, pelajar sekolah hingga wisatawan umum bisa belajar kehidupan Bung Karno. Sehingga, akan sekaligus meneladani semangat Bung Karno.
"Semangat beliau (Bung Karno) bisa masuk ke dalam jiwa anak muda. Apalagi, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Selain Bung Karno, juga ada Bung Tomo dan pahlawan lainnya yang menggelorakan semangat melawan penjajahan," tegasnya.
Tak hanya sekadar museum, mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan, bahwa kawasan ini juga akan ditambah sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Selain produsen makanan, kami ajak para pengrajin cinderamata seputar Bung Karno," tuturnya.
Di waktu yang sama, Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono menyatakan dukungan terhadap pemkot. Menurutnya, sudah selayaknya para anak muda sekarang meneladani semangat Presiden pertama RI ini.
"Pelestarian sejarah harus dilakukan dan menjadi hal yang harus dijaga. Sehingga, anak muda senantiasa sadar. Bahwa Bung Karno dilahirkan dan digembleng di Peneleh, sehingga Surabaya ini memang merupakan dapur pergerakan nasional Indonesia," kata Awi panggilan akrabnya.
Advertisement