PSBB Surabaya Berakhir, Pemkot Atur Protokol Pengunjung Taman
Semenjak ditutup mulai tanggal 20 Maret 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membuka beberapa tamannya. Langkah ini mengikuti berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya. Namun, ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, salah satu taman yang akan segera dibuka adalah Taman Prestasi, sisanya masih memerlukan beberapa persiapan.
“Sesuai dengan Perwali, taman nanti akan dibuka, namun tentunya diterapkan protokol kesehatan. (Masih) persiapan penataan, (seperti) Taman Bungkul disiapkan,” kata Febri, ketika berada di Balai Kota Surabaya, Kamis, 11 Juni 2020.
Penataan di sekitar taman yang dimaksud Febri ialah, pemasangan beberapa penanda agar diterapkannya protokol kesehatan. Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan menempatkan petugas, agar tidak ada pengunjung yang melanggar peraturan.
“Disiapkan plakat jaga jarak, ada juga stiker imbauan protokol kesehatan, mau masuk cuci tangan. Pemkot (Surabaya) akan sediakan petugas untuk thermo gun di pintu,” ungkapnya.
Menurut Febri, rencananya pintu masuk dan keluar taman akan dipisah. Gunanya untuk mengurangi penumpukkan pengunjung. Bagi taman yang memiliki banyak akses, otomatis ditutup serta dijadikan satu jalur.
“Pintu masuk dan keluar akan dipisahkan. Kalau ada banyak akses pintu ke taman, akan dibatasi hanya ada satu pintu masuk dan keluar. Kami Pemkot mencoba mengatur agar tidak berpapasan,” jelasnya.
Selain itu, pengunjung yang masuk juga akan dibatasi jumlahnya. Upaya ini untuk mengurangi risiko saling berdempetan di area taman, meski PSBB Surabaya telah berakhir.
“Nanti akan dibatasi di taman tersebut, dan akan ada pengawas taman dari DKRTH. Kalau sudah kapasitas 50 persen pengunjung, mohon maaf untuk tidak memaksakan diri untuk berkunjung,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Febri, pihak Pemkot Surabaya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait ketentuan yang harus dijalankan. Seperti pentingnya protokol kesehatan, sampai sanksi bagi pelanggar, usai PSBB Surabaya berakhir.
“Ini sedang melakukan sosialiasi, nanti disampaikan juga ke warga untuk ke taman. Di dalam Perwali ada beberapa sanksi karena tidak mentaati protokol. (Berupa) teguran lisan dan tertulis, untuk denda tidak ada,” tutup Febri.