Pemkot Surabaya Percepatan Durasi Lampu Merah, Tekan Polusi Udara
Polusi udara yang mempengaruhi kualitas udara sedang menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satu langkah yang akan dilakukan untuk menekan polusi udara adalah mempercepat durasi lampu merah, jika terjadi penumpukan kendaraan.
Hal ini dilakukan karena kendaraan yang menumpuk di lampu merah dinilai berdampak pada polusi udara.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, semakin lamanya kendaraan berhenti di lampu merah, maka akan semakin besar dampak emisi gasnya terhadap polusi udara.
"Kami sekarang sedang mengukur lampu merah, makin lama berhentinya semakin besar polusinya. Untuk itu, perlu diatur supaya tidak terlalu lama dan perputarannya cepat," ujarnya.
Wacana ini akan didukung dengan sensor yang dipasang di setiap lampu merah. Fungsinya untuk mendeteksi panjang antrean kendaraan. Bila terjadi penumpukan lampu merah bisa segera berubah menjadi hijau.
"Kami akan pasang sensor di setiap lampu merah, jadi kalau antreannya sudah beberapa meter langsung otomatis hijau. Sekarang ada SITS, tapi tidak bisa otomatis," demikian jelas Eri Cahyadi.
Rencanannya, lanjut walikota, wacana ini akan mulai dijalankan Oktober mendatang. Mulai Jalan A Yani hingga kawasan Perak. Saat ini, Pemkot Surabaya sedang menyiapkan sistemasinya bekerja sama para vendor.
"Insya Allah akan dikerjakan bulan depan," tandasnya.
Selain itu, upaya lain dari Pemkot Surabaya adalah meminta pertanggungjawaban pada perusahaan atau industri yang memiliki dampak pada polusi udara, dengan cara mengirimkan surat.
"Kami sudah surati, agar para pelaku industri mau menjaga dan bertanggungjawab terhadap asap yang dikeluarkan pabrik. Kami juga berkirim surat ke Pemrov, karena ada beberapa pabrik di wilayah Surabaya menjadi tanggungjawab Pemrov dan Kementrian," ujar Eri Cahyadi.
Untuk diketahui, Kota Surabaya dinyatakan
masuk 10 besar kota dengan kualitas udara terbersih versi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hal ini diumumkan Senin, 11 September pukul 20.00 WIB. Sehingga Walikota Surabaya pun bertekad untuk terus menjaga kualitas udara Kota Pahlawan.
Advertisement