Pemkot Surabaya: Perayaan Nataru Tidak Terpusat
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya memastikan akan tetap memberlakukan pengamanan ketat dalam dua momen terdekat, perayaan Natal dan tahun baru.
Meski, berdasar hasil asesmen level yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, membuat Penanggung Jawab Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luhut Binsar Panjaitan menyatakan Surabaya masih memberlakukan PPKM Level 1 sampai 3 Januari 2022 mendatang, Pemkot Surabaya tak mau terlena.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku, tak ingin momen libur panjang kembali menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 seperti sebelumnya. Apalagi, saat ini ada ancaman varian baru Omicron yang sudah menyebar di beberapa negara di Asia Tenggara.
“Pelaksanaannya seperti semula, seperti yang berjalan biasanya. Kan ada level PPKM 1, 2, 3 di masing-masing daerah. Sehingga diatur dari Kemendagri itu level 1, 2, 3 itu seperti apa. Tapi yang disampaikan di sana itu hanya satu poin utama, tidak ada kegiatan yang berlebihan dari kegiatan Natal dan tahun baru,” ungkap Eri saat ditemui di Surabaya, Rabu 15 Desember 2021.
Untuk teknis pengamanan sendiri, ia masih akan melakukan koordinasi dengan Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, dan TNI. Namun yang pasti kegiatan tetap boleh ada sesuai dengan ketentuan dari Kemendagri.
Misal, taman wisata tetap dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung, lalu pembatasan waktu operasional, serta pengunjung wajib sudah menerima vaksin dibuktikan melalui scan barcode di aplikasi PeduliLindungi. Paling penting tidak menggelar kegiatan besar yang mengundang kerumunan masyarakat.
“Kapolrestabes sudah menjelaskan tidak ada kegiatan yang berjumlah besar. Sehingga nanti Kapolrestabes mempunyai inovasi menyatukan, disampaikan dengan Forkopimda Surabaya, dari sarannya Kapolres nanti diadakan acara di masing-masing kecamatan saja. Jadi kami ini menghindarkan acara yang terpusat begitu,” pungkasnya.