Pemkot Surabaya Optimalkan Labkesda, Periksa 4.000 Sample Covid
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bakal ditingkatkan hingga 4.000 spesimen per hari. Nantinya, laboratorium ini juga dapat digunakan untuk sample dari daerah lain.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, jika Labkesda ini sudah dioperasikan maka pemeriksaan sample tak hanya dikhususkan bagi masyarakat Surabaya saja tapi juga menerima warga luar kota yang tinggal di Kota Pahlawan.
“Nanti yang kita periksa itu bukan hanya warga Surabaya, tapi dia yang ada di Surabaya. Seperti di Pasar Keputran Utara kemarin bukan hanya warga Surabaya. Sekitar 70 persen memang warga Surabaya, tapi sekitar 30 persen pedagang yang dari luar kota itu kita periksa semua,” kata Risma, melalui rilisan persnya, Kamis, 23 Juli 2020.
Jika Labkesda sudah jadi, lanjut Risma, pihaknya akan melakukan pemeriksaan di pusat keramaian kota. Seperti di pasar atau pusat perbelanjaan perdagangan lain, yang ada mobilitas penduduk.
“Misalkan nanti kita akan rencana ke Pasar Pabean, kios, atau pusat-pusat perdagangan yang ada mobilitas (penduduk) untuk mencegah pimpong (penyebaran Covid-19),” terang dia.
Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan warga yang positif, lanjut Risma, langsung dilakukan isolasi untuk mencegah terjadinya penularan. Bagi warga Surabaya isolasi dilakukan di Hotel Asrama Haji, Sukolilo. Sedangkan warga luar kota akan diisolasi di Rumah Sakit Darurat Lapangan Indrapura.
“Kalau kemudian ada yang positif (warga luar Surabaya) tadi langsung kita isolasi di rumah sakit Lapangan Indrapura. Kami sudah ada komitmen dengan Pak Pangkogabwilhan II, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, nanti akan isolasi di sana,” terang Risma.
Pola yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya itu, menurut Risma, sangat menguntungkan daerah asal pasien. Sebab, ketika orang tersebut sembuh, maka saat kembali ke daerahnya pun dia tidak lagi menularkan Covid-19.
“Jadi nanti polanya seperti itu, yang kita lakukan seperti itu. Jadi kita tidak ngomong lokasi (daerah asal), tidak ngomong itu warga Surabaya atau bukan, jadi semua yang ada di lokasi (pasar atau pusat perdagangan) itu maka semua harus swab,” kata dia.
Perlu diketahui, Pemkot Surabaya sendiri telah mendapatkan bantuan bantuan PCR swab test dari Badan Intelijen Negara (BIN). Karena itu, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk mengoptimalkan Labkesda tersebut.
“Kemampuan PCR kita selain disupport dari BIN kita kan juga punya PCR yang dibantu dari perusahaan-perusahaan. Itu kemarin diberi tahu caranya sama Dr dr Andani Eka Putra bagaimana mengoptimalkan PCR itu,” tutupnya.
Advertisement